Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Horor Pilihan

Tujuh Hari Mati

20 Mei 2023   16:14 Diperbarui: 20 Mei 2023   16:20 824
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input https://www.needpix.com


Siang itu warga desa Wetan Kali dibuat geger. Tersiar kabar, Tubir yang tujuh hari lalu meninggal dunia, hidup lagi.

Salah seorang warga melihat laki-laki berusia tiga puluh tahun itu berjalan terseok menuju rumahnya. Masih mengenakan kain kafan yang belepotan tanah.

Bangkitnya Tubir dari kubur sampai juga ke telinga Basuki. Berita itu disampaikan oleh Tukinem, istrinya.

"Mana ada orang mati hidup lagi, Nem? Jangan ngawur kamu!"

Basuki mengomel seraya membetulkan letak sarungnya yang melorot. Tukinem melengos kesal. Ia hafal betul kebiasaan Basuki. Suaminya itu gampang sekali tersulut emosi jika tidur siangnya terganggu.

"Tidak percaya sama aku, ya sudah!" Tukinem berbalik badan. Ia enggan ribut dengan laki-laki yang menurutnya---semakin tua semakin menyebalkan.

***
Basuki meraih sepeda yang tersandar di dinding teras. Ia memututuskan untuk segera mendatangi rumah Tubir. Selain penasaran, ia juga ingin memastikan apa benar laki-laki yang pekerjaannya angon kambing itu hidup lagi setelah tujuh hari mati.

Tiba di halaman rumah Tubir, Basuki tertegun. Sudah banyak orang berdiri berkerumun di sana. Sama seperti dirinya, orang-orang itu ingin memastikan kebenaran berita menghebohkan itu.

Setelah menyandarkan sepeda pada batang Pohon Mahoni, Basuki menerobos kerumunan, masuk ke dalam rumah Tubir yang tidak seberapa luas, dan langsung menuju ke ruang dalam.

Mata tuanya sontak terbelalak begitu melihat penampakan Tubir. Laki-laki itu duduk santai di atas amben bambu, asyik mengisap sebatang rokok.

Melihat kehadiran Basuki, Tubir meletakkan puntung rokok di tangannya dan berseru riang, "Apa kabar, Pak Tua?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun