Baru saja akan menaiki kembali sepedanya, terdengar seseorang berseru memanggil namanya.
"Sur! Surti!"
Tarjo. Lelaki itu keluar dari rerimbunan semak dan mencegat langkah Surti.
"Mana kucing hitamnya?" Tarjo merampas stang sepeda Surti. Surti terdiam. Ia bingung mesti menjawab apa.
"Dengar, Sur. Kalau kau melihat kucing hitam itu lagi, beritahu aku. Biar aku bantai hewan keparat itu!" Tarjo melepas stang sepeda Surti dan beralih memainkan tongkat kayu di tangannya.
Belum sempat Surti menyahut, mendadak mata gadis itu melihat beberapa bayangan hitam berkelebat di belakang Tarjo.
"Kukira kucing yang kaucari itu sudah datang, Kang!" Berkata begitu Surti gegas menaiki sepedanya. Dikayuhnya pedal sekuat tenaga.
Ya. Surti ingin segera pergi dari area pekuburan tua itu. Ia tidak ingin menyaksikan Tarjo jatuh bergulingan di tanah dikeroyok sekawanan kucing hitam bermata kuning---yang entah dari mana mereka datang.
***
Malang, 17 Mei 2023
Lilik Fatimah Azzahra
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H