Pertengahan Januari 2023,
ketika sedang berada di klinik ponsel saya berdering. Nama Pak Rudy Gunawan muncul.
Saya sempat deg-degan. Sebab saya tahu Pak Rudy Gunawan---biasa dipanggil Acek Rudy, adalah salah satu Kner ternama, yang pernah mendapatkan rekor MURI sebagai Numerologi Pertama di Indonesia.
Satu lagi. Ssya ini jarang ditelpon Kner. Jadi wajar kalau saya sempat bertanya-tanya dalam hati, ada apakah gerangan?
Singkat cerita, melalui telpon itu Acek Rudy menyampaikan, jikalau beliau memerlukan bantuan untuk menyunting novel perdananya yang telah diajukan ke Penerbit Gramedia.
"Mohon dibantu, ya, Mbak. Saya kira Mbak Lilik orang yang tepat untuk proses penyuntingan novel saya ini."
"Insya Allah nggih, Pak. Tapi nganu, apa kira-kira saya bisa?"
Meski dunia penyuntingan bagi saya bukan hal yang baru, tapi tetap saja ada rasa grogi yang menyeruak. Maklum yang mendapuk untuk menyunting adalah sosok ternama. Dan, karyanya hendak diterbitkan di Gramedia pula.
"Mbak Lilik pasti bisa! Saya yakin itu." Acek Rudy antusias memberi semangat.
"Kalau boleh tahu, genre novelnya apa nggih, Pak?" Saya bertanya untuk menutupi hati yang masih diliputi rasa tidak percaya diri.
"Thriller dan Misteri."
"Oh, inggih. Si-ap, Pak. Akan saya coba!"
Penyunting Senyap
Naskah novel "Berdansa dengan Kematian " akhirnya dikirim via Email oleh Acek Rudy. Tidak main-main. Sebanyak 37 Bab, sekitar 400 halaman lebih.
Karena sudah menyanggupi dan mendapat kepercayaan penuh, saya pun bertekad 'untuk' dan 'harus' melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya.
Di sela-sela kesibukan, saya mulai menyimak alur, mempelajari karakter demi karakter yang sudah dibangun oleh penulis, dan mengamati keseluruhan isi novel.
Proses penyuntingan sendiri saya jadwalkan dini hari. Ketika suasana sedang senyap. Ini sudah menjadi kebiasaan rutin saya.Â
Oh, iya. Dalam menyunting novel milik Acek Rudy ini, saya tidak sekadar memperbaiki typo-typo, tata bahasa, atau kalimat rumpang, melainkan juga berusaha meleburkan diri ke dalam karakter setiap tokohnya. Untuk apa? Untuk menemukan chemistry agar proses dan hasil penyuntingan berjalan sesuai dengan harapan.
Saya Jatuh Cinta pada Sosok Zasil
Jujur, sepanjang penyuntingan berlangsung, saya terkagum-kagum dengan ide dan power menulis yang dimiliki oleh Acek Rudy. Cos tidak mudah menulis novel dengan tokoh sedemikian banyak, berbeda karakter, dan alur yang tidak biasa.Â
Dan, kalau boleh jujur, 'alur tidak biasa' inilah yang telah berhasil menarik perhatian saya. Serupa magnet. Saya jadi tertantang untuk terus melangkah, mengikuti perjalanan para tokoh, dan membantu menempa karakter mereka agar semakin kuat dan hidup.
Dan, salah satu tokoh yang menjadi favorit saya dalam novel "Berdansa dengan Kematian" ini adalah; Zasil.
Ya. Zasil berhasil memengaruhi otak saya untuk terus mengingatnya, memikirkannya. Atau, jangan-jangan saya sudah jatuh cinta pada makhluk rekaan Acek yang berasal dari masa lalu itu?
Selamat! Novel "Berdansa dengan Kematian" Sudah Bisa Ditemukan di Gerai GramediaÂ
Alhamdulillah.
Setelah 3 pekan berkutat dengan senyap, proses penyuntingan pun rampung. Saya serahkan kembali novel "Berdansa dengan Kematian" kepada pemiliknya. Acek Rudy.
Dan kemarin, 10 Mei 2023, saya mendapat kiriman novel itu. Alhamdulillah. Kiranya Zasil dkk, sudah diterbitkan oleh pihak Gramedia.
Selamat untuk Acek Rudy atas karya perdananya yang luar biasa. Terima kasih untuk kepercayaan yang sudah diberikan kepada saya. Terima kasih juga untuk kiriman bukunya.
Bagi Anda yang penasaran seseru dan sedahsyat apa kisah yang disuguhkan oleh Acek Rudy, yang dikemas epik dan penuh kejutan dalam novel "Berdansa dengan Kematian" ini, sila intip di toko buku Gramedia terdekat, yaa. Atau bisa kontak langsung ke penulisnya.
Salam hangat.
***
Malang, 11 Mei 2023
Lilik Fatimah Azzahra
Artikel ini ditulis sebagai bentuk apresiasi kepada Acek Rudy.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H