Ciiaaaat!!!
Siang kemarin, sepulang dari klinik gegas saya meluncur menuju cinema 21 terdekat untuk mengejar film Sakra. Film genre wuxia atau genre fiksi China yang penuh petualangan berbalut seni bela diri itu. Â
Dan, selama menikmati film berdurasi lebih dari 2 jam ini (tepatnya 132 menit), jiwa fiksi serta jiwa gelut saya tak henti meronta-ronta.
Hiyaaaaa....ciaaaatttt!!!
Sungguh. Ini film super duper keren. Sayang jika dilewatkan begitu saja.
Sepintas tentang Donnie Yen, Peramu Film Sakra
Nama Donnie Yen dalam kancah dunia perfilman Hongkong sudah tidak diragukan lagi. Pria yang lahir di Guangzhou, Guangdong (RRC) pada tanggal 27 Juli 1963 ini adalah seorang bintang film, sutradara, sekaligus produser ternama.
Selain terkenal sebagai bintang film dan aktor Televisi di Hongkong, Yen telah mendapatkan pengakuan Internasional atas keikutsertaannya dalam banyak film bersama aktor kawakan seperti Jackie Chan, Jet Li, dan Michelle Yeoh.
Sutradara Peter Chan bahkan tak segan memberi pujian jikalau Donnie Yen adalah aktor laga masa kini yang telah membentuk diri menjadi pelopor di bidang film laga.
Yen pertama kali mengawali karir sebagai stuntman dalam film Shaolin Drunkard (1983) dan Taosim Drunkard (1984). Di usia 20 tahun dia mulai dipercaya untuk memainkan peran yang lebih besar. Dan, saat ini sudah puluhan film yang telah dia bintangi.
Sakra di Bawah Tangan Dingin Donnie Yen
Dalam rangka menyambut Tahun Baru China atau Imlek, Donnie Yen sengaja menyuguhkan film laga berjudul Sakra. Film ini tayang serentak pada tanggal 18 Januari 2023.
Hebatnya, dalam film Sakra ini, Donnie Yen tidak saja berperan sebagai tokoh utama, melainkan merangkap menjadi sutradara sekaligus produser.Â
Di bawah tangan dingin Yen pula, Sakra dikemas sedemikian menawan dan megah. Perpaduan efek praktikal dan CGI menghadirkan kesan kolosal dengan pertarungan baku hantam yang epik dan memanjakan mata.
Sakra sendiri konon diadaptasi dari novel berjudul Demi Gods and Semi Devils karya Jin Yong. Novel 16 volume yang terbit pertama kali pada tahun 1963 ini mengisahkan tentang berbagai karakter dari kerajaan dengan beragam jenis seni bela diri khas Negeri China.
Bisa dibayangkan bagaimana kerja keras Donnie Yen menghidupkan karya Jin Yong ke dalam bentuk visual, sedapat mungkin sesuai dengan apa yang ada di pikiran penulis dan pembacanya. Dan, itu sungguh bukan pekerjaan mudah mengingat begitu banyak karakter yang ada di dalam novel tersebut.
Terlepas dari sebuah film yang dibatasi oleh durasi waktu, Sakra tetaplah sebuah tayangan yang apik dan menarik. Selaik film-film wuxia pada umumnya, muatan filosofi tak jarang diselipkan. Apakah itu sebagai bahan renungan ataukah sebagai sindiran.
Contohnya kalimat yang diucapkan oleh tokoh Feng ketika ia dituduh berkhianat.
"Tebarkan sebab maka akan kautuai akibat."
Atau, ketika Feng hendak membalas dendam pada musuhnya, seorang biksu meneriakkan kata-kata, "Tuan Qiao! Kulihat ada Budha dan Iblis mengikutimu!"
Sinopsis Film Sakra
Qiao Feng (Donnie Yen) dibesarkan oleh pasangan dari dinasti Han. Ia tumbuh sebagai seniman bela diri yang sangat kuat dan dikagumi. Ia bahkan diangkat sebagai ketua Sekte Pengemis atau keypang karena kesaktiannya yang mumpuni.
Namun seiring berjalannya waktu, ia  difitnah membunuh orangtua dan gurunya sendiri. Ia lalu dimusuhi. Apalagi setelah diketahui dirinya merupakan keturunan ras pengembara yakni Khitan.
Setelah mengundurkan diri dari Sekte Pengemis, Fang bertemu dengan A Zhu (Chen Yuqi). Gadis lugu yang mengaku sebagai seorang pelayan. Pertemuan itu terjadi ketika A Zhu menyamar menjadi laki-laki dan tertangkap basah saat mencuri kitab suci Shaolin. Terjebak pertarungan sengit dengan para biksu, A Zhu terluka. Ia terkena pukulan dahsyat Feng. Karena merasa bersalah Feng membawa A Zhu pergi untuk mencari tabib terbaik.
Feng menemui tabib terbaik tersebut di sebuah biara. Tapi ia berhadapan dengan teman-teman dan para pemimpin yang tetap bersikukuh menuduhnya sebagai pembunuh sadis berdarah dingin.
Sementara sang tabib bersedia memberi pengobatan pada A Zhu dengan syarat; Feng harus mengalahkan teman-teman dan para pemimpin yang notabene selama ini sangat dicintai dan dihormatinya. Tidak ada pilihan lain. Feng terpaksa memenuhi syarat itu demi menyelamatkan A Zhu yang hampir mati.
Kisah terus bergulir. Konflik demi konflik kian marak menghiasi sepanjang alur film. Ada pergumulan fisik---khususnya adu ilmu kesaktian yang bikin berdecak kagum. Ada pergulatan batin yang piawai memancing emosi dan menguras air mata. Pokoknya komplit, dah!
Ending-nya?
Di sinilah saya harus menenangkan jiwa fiksi yang kembali meronta-ronta.
Duh, kalau saja Donnie Yen tidak membocorkan siapa sosok misterius maha sakti yang telah menolong Qiao Feng di akhir kisah, mungkin film Sakra ini gregetnya akan jauh lebih terasa.
***
Malang, 20 Januari 2023
Lilik Fatimah Azzahra
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H