Sudah lama aku ingin mencuri rembulan yang bersembunyi di mata Ibu
Akan kupajang ia di sudut kamar untuk kujadikan lampu baca
Tapi aku tidak tahu bagaimana cara melakukannya
Mungkin bisa kumulai dari sini; Menjadi bandit! Berpakaian serba hitam
menghunus pedang atau klewang
Berjalan mengendap-endap di tengah malam gelap ketika Ibu baru saja lelap dan merebahkan rasa penat
Tapi itu tidak mungkin kulakukan
Sebab yang kutahu Ibu jarang memejamkan mata
Lagi pula aku tidak ingin Ibu takut melihatku, anak semata wayang yang paling ia sayang tiba-tiba saja beralih rupa menjadi setan
Bagaimana kalau aku menggunakan taktik yang kedua? Meminta jasa seorang dukun!
Sebab dukun punya banyak cara dan muslihat
Tapi ... ongkos dukun mahal amat!
Sementara aku tidak punya uang sepeser pun, juga sebulir emas walau hanya sekarat
Mungkin, cara yang pungkasan ini jauh lebih jitu; Membisiki Ayah agar ia segera mencari istri baru
Sungguh menakjubkan!
Begitu mudah hati Ayah tergoda oleh hasutan
Kini Ayah jarang pulang
Dan, rembulan di mata Ibu pun tak lagi kutemukan
***
Malang, 21 November 2022
Lilik Fatimah Azzahra
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H