Ketika aku ingin bercerita kepadamu tentang rembulan yang kesepian, kau sudah tertidur lelap. Dan aku hanya bisa menatap. Membiarkan malam bergulir ditemani angin dingin yang sesekali mendesah gagap.
Ketika aku ingin bercerita kepadamu tentang pagi yang dihujani hangat cahaya matahari, kau memilih mengikat erat tali sepatumu. Lalu bergegas pergi. Aku hanya bisa tertegun. Menatap punggungmu yang perkasa. Yang dulu pernah menjadi tempat bersandar paling indah dan leluasa.
Ketika aku ingin bercerita tentang banyak hal kepadamu, kau sama sekali tak peduli. Kaubiarkan hatiku beku terbelenggu oleh halimun sunyi.
Dan, ketika aku memutuskan bercerita tentang rembulan dan matahari kepada yang lain --- selain dirimu, tiba-tiba saja kaudatang. Berdiri di hadapanku. Dengan hanya mengenakan satu sepatu.
***
Malang, 19 Juni 2022
Lilik Fatimah Azzahra
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H