Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

"Premarital Check Up", Seberapa Penting untuk Dilakukan?

5 Juli 2022   06:03 Diperbarui: 6 Juli 2022   05:13 1037
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suatu hari datang menghadap dokter sepasang suami istri berumur sekitar lima puluhan. Mereka berkonsultasi seputar kesehatan calon menantu.

"Begini Dokter. Beberapa bulan lagi putri kami akan menikah. Tapi ada sedikit kendala. Calon menantu mengeluh bagian sensitifnya mengalami ruam dan tumbuh semacam kutil." Si bapak membuka percakapan. Lalu istrinya menunjukkan sebuah foto melalui ponsel. 

Setelah mengamati foto dengan saksama, dokter pun berkata, 'Sebaiknya, sebelum melangsungkan pernikahan, anak dan calon menantumu melakukan tes kesehatan pranikah atau premarital check up."

"Untuk apa itu, Dokter?" 

"Untuk mendeteksi ada tidaknya penyakit berbahaya yang diidap oleh masing-masing calon pengantin."

Tentang Premarital Check Up

Image by doctorclinicblog.com
Image by doctorclinicblog.com

Ngomong-ngomong, apa sih premarital check up itu?

Premarital check up adalah serangkaian pemeriksaan laboratorium yang dilakukan oleh pasangan yang hendak menikah. Bertujuan untuk mengetahui dan mendeteksi secara dini adanya penyakit genetik, penyakit infeksi, atau penyakit menular lainnya.

Seberapa Penting Primarital Check Up Ini Dilakukan?

Sangat penting! Cos dengan melakukan premarital check up diharapkan bisa membantu mengidentifikasi masalah kesehatan calon pasangan beserta risikonya.

Apa saja jenis tes yang umum dilakukan saat melakukan primarital check up?

1. Tes Golongan Darah dan Rhesus

www.honestdocs.id
www.honestdocs.id

Sudah tahu, bukan? Golongan darah kita dikelompokkan menjadi empat yakni: A, B, AB, dan O. Nah, golongan darah itu kemudian dibedakan lagi berdasarkan faktor Rhesusnya (Rh).

Rhesus? Apa pula itu?

Rhesus adalah kadar protein khusus (Antigen D) yang berada di permukaan sel darah merah. Dan, Rhesus ini dibagi menjadi 2, yakni Rhesus negatif (Rh-) dan Rhesus positif (Rh+).

Mengapa Pemeriksaan Rhesus Sangat Penting Dilakukan?

Pemeriksaan Rhesus sangat penting dilakukan karena bisa membantu mencegah risiko incompatibilitas Rhesus (Rhesus berbeda antara ibu dan janin).

Penjelasannya begini.

Ketika terjadi pernikahan antara wanita Rhesus negatif dengan pria Rhesus positif, hal ini berpotensi janin memiliki darah Rhesus positif warisan dari ayahnya. Dengan kata lain Rhesus si bayi berbeda dengan Rhesus ibunya.

Apa yang terjadi ketika Rhesus bayi berbeda dengan Rhesus ibunya?

Dikutip dari American College Obsentricians and Gynecologist; ketika darah janin Rhesus positif masuk ke aliran darah ibu Rhesus negatif, tubuh sang ibu akan mengartikan darah janin sebagai benda asing. Tubuh ibu akan mencoba menghancurkannya dengan membuat antibodi Rhesus.

Antibodi ini kemudian melewati plasenta dan menyerang sel darah janin. Risikonya, sel darah merah bayi dapat hancur yang berdampak bayi akan kekurangan sel darah merah atau anemia hemolitik.

www.highmarkblueshield.com
www.highmarkblueshield.com

Tahu, bukan? Sel darah merah bertugas mengantar oksigen ke seluruh tubuh bayi. Bagaimana jika sel darah merah sampai hancur? Tentu kondisi ini sangat berbahaya dan bisa mengancam keselamatan bayi di dalam kandungan.

Nah, dengan melakukan tes darah dan Rhesus diharapkan incompatibilitas Rhesus bisa segera diatasi.

Dalam kasus semacam ini (incompatibilitas Rhesus), biasanya dokter merekomendasikan suntikan imunoglobulin Rh di bulan ketujuh masa kehamilan dan 72 jam pascapersalinan.

Imunoglobulin Rh berupa vaksin yang akan membantu mencegah tubuh ibu memproduksi 'antibodi Rh' yang dapat menyerang janinnya sendiri.

2. Tes Penyakit Seksual

Bagi calon pengantin, jangan ragu melakukan tes untuk mendeteksi penyakit yang satu ini, yaa. Meski pada umumnya penyakit seksual ditularkan melalui hubungan seksual (baik vaginal, anal, maupun oral), namun tidak menutup kemungkinan penyakit ini ditularkan juga melalui media yang telah terkontaminasi seperti; jarum suntik, handuk, pakaian basah, atau dudukan toilet.

Mendeteksi lebih dini kondisi kesehatan, khususnya area seksualitas sangatlah penting. Hal ini untuk membantu mencari solusi atau penanganan yang tepat ketika ditemukan gejala penyakit yang mencurigakan.

Upaya deteksi dini bisa dilakukan melalui tindakan preventif seperti pemberian vaksin HPV (Human Papilloma Virus) terhadap anak gadis atau perjaka sesuai dengan aturan yang sudah ditetapkan.

Image by beautinesia.id
Image by beautinesia.id

Oh, ya, yang termasuk ke dalam kategori penyakit seksual menular antara lain: chlamydia, gonore, sifilis, herpes, HPV, dan HIV.

3. Tes Penyakit Genetik

Menikah adalah momen paling membahagiakan dalam hidup seseorang. Dan, mengetahui riwayat penyakit atau penyakit genetika calon pasangan sebelum melangsungkan pernikahan bukanlah hal tabu. Malah sangat dianjurkan mengingat begitu banyak manfaat baiknya . 

Salah satu manfaat baik dari pendeteksian penyakit genetik dari masing-masing pasangan adalah ketika ditemukan beberapa penyakit atau kelainan genetika bisa sesegera mungkin mendapat penanganan. Atau, meminimalisir risiko dengan mengubah pola hidup jauh lebih baik dari sebelum-sebelumnya.

Di bawah ini jenis-jenis penyakit genetika yang cenderung diwariskan:

Diabetes Melitus (DM)

Masih ingat apa itu Diabetes Melitus, bukan? Yup, benar. Diabetes Melitus adalah kondisi di mana kadar gula dalam darah terlalu tinggi sehingga hormon insulin tidak dapat bekerja dengan normal.

Thalassemia

Thalasemia merupakan penyakit genetik di mana sel darah merah mudah rusak atau usianya lebih pendek dari sel darah merah normal. Kondisi ini membuat penderita mengalami anemia dan memerlukan transfusi darah seumur hidup.

Hepatitis B

Hepatitis B disebabkan oleh virus yang menyebabkan peradangan, pembengkakan, serta kerusakan pada sel-sel dan fungsi hati.

Hemofilia

Hemofilia termasuk penyakit genetik langka di mana tubuh pengidapnya tidak dapat menghentikan pendarahan yang terjadi akibat adanya gangguan pembekuan darah.

Juga, penyakit genetika lainnya yang perlu diwaspadai seperti kanker dan penyakit jantung.

Kapan Sebaiknya Primarital Check Up Dilakukan?

Idealnya, premarital check up dilakukan enam bulan sebelum pasangan melangsungkan pernikahan. Hal ini bertujuan memberi waktu yang cukup untuk penanganan semisal ditemukan masalah serius pada kesehatan.

Bagaimana jika premarital check up terlambat dilakukan?

Tidak ada kata terlambat! Pasangan yang sudah menikah tapi belum sempat melaksanakan premarital check up akibat ketidaktahuan atau minimnya informasi, masih berpeluang melakukan cek kesehatan susulan --- yang tentu saja sesuai dengan saran dan pengawasan dokter ahli.

Salam sehat!

***
Malang, 5 Juli 2022
Lilik Fatimah Azzahra

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun