Sebisa mungkin hindari pembicaraan yang membuat suasana hangat Idul Fitri berubah menjadi dingin, kaku, atau tiba-tiba memanas akibat beda pendapat.
2. Obrolan Lucu
Obrolan lucu bisa muncul secara spontanitas. Kalau di lingkar keluarga sih, saya adalah biang kerok (pemancing) genre obrolan ini.
Sebagai contoh, saat seluruh keluarga sudah rampung melaksanakan ritual sungkem ke pangkuan ibu, dan ibu tampak masih berlinang air mata karena menahan perasaan haru, saya tiba-tiba menyelutuk, "Mbah Uti kalau nangis gini kok terlihat makin cantik dan awet muda, yaa..."
Maka pecahlah suasana haru menjadi gelak tawa. Dan ibu saya pun menyeka air mata sembari tersenyum.
Obrolan lucu lainnya akan mengalir begitu saja. Terutama saat ibu saya lupa atau kebolak-balik menyebut satu persatu nama cucu dan cicitnya.
3. Ngobrol Tentang Masa Kecil
Yup. Setiap orang pasti memiliki kisah masa kecil. Entah itu kisah kenakalan, kelucuan, atau kisah getir sekalipun.
Kadang kisah masa kecil menyeruak kembali ke permukaan saat kita sedang berkumpul bersama keluarga.
Nah, kisah-kisah masa kecil tersebut bisa menjadi topik obrolan menyenangkan saat merayakan lebaran nanti. Selain indah untuk dikenang, kisah masa kecil bisa menjadi pelajaran berharga bagi generasi muda yang ikut mendengarkannya.
Bagaimana? Apakah Anda sudah mempersiapkan topik obrolan yang bakal dibahas pada saat lebaran nanti? Atau, Anda membiarkan obrolan berjalan random dan mengalir begitu saja?