Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Ramadan Tiba, Saatnya Memperbaiki Hablum Minannas

20 April 2022   04:40 Diperbarui: 20 April 2022   04:44 776
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ibadah seorang Muslim tidak akan lengkap tanpa keseimbangan antara hablum minallah (hubungan manusia dengan Allah) dan hablum minannas (hubungan antar sesama manusia).

Hablum minallah meliputi ketakwaan dan keimanan seseorang kepada Allah SWT. Sedang hablum minannas lebih kepada; bagaimana kita menerapkan hubungan baik terhadap sesama manusia.

Dalam surat An-Nisa ayat 36 Allah berfirman,

"Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukanNya dengan sesuatu pun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil, dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri."

Pentingnya Menjaga Hablum Minannas dalam Kehidupan Sehari-hari

Seberapa penting menjaga hablum minannas dalam kehidupan sehari-hari?

Tentu sangat penting. Karena kita hidup di dunia ini tidak sendiri. Kita hidup dalam lingkar masyarakat yang heterogen, yang membuat kita tumbuh dan berkembang sebagai makhluk sosial. Makhluk saling membutuhkan dan berinteraksi.

Perbuatan Sepele yang Bisa Merusak Hubungan Baik antar Sesama

Alkisah, ada seseorang amat taat agamanya, ia tidak pernah lalai menjalankan shalat lima waktu, rajin wirid, puasanya full, tapi ternyata ia tidak mendapatkan apa-apa dari semua amalan ibadahnya itu bahkan merugi.

Sayang sekali, bukan? Semua amal kebaikan yang telah ia perbuat hilang muspra dan hanya menyisakan catatan dosa. Bagai panas setahun dihapus oleh hujan sehari.

Apa sebab bisa terjadi demikian?

Karena sadar atau tidak, ia telah melakukan perbuatan yang dianggap sepele.

Hm. Perbuatan apakah itu?

1. Tidak Mampu Menjaga Lisan

Image https://today.line.me
Image https://today.line.me

"Keselamatan manusia tergantung pada kemampuannya menjaga lisan."    

Demikian Rasulullah SAW pernah bersabda.                  

Lisan memang bagai pisau bermata dua. Apabila salah menggunakannya tidak saja bisa melukai diri sendiri tapi juga akan melukai orang lain.

Ketajaman lisan di sini meliputi: bicara kasar kepada orang lain di sekitar kita (keluarga, tetangga), menghardik, bicara kotor, menghujat, memfitnah, dan lain-lain.

Di era modern yang serba canggih seperti sekarang ini, ketajaman lisan tidak hanya berlaku face to face, kadang juga mewujud dalam aktivitas di media sosial melalui status-status yang ditulis (berupa curhat atau sindiran). Yang bisa saja menyinggung perasaan orang lain. Dan, ujung-ujungnya merusak hubungan baik yang selama ini sudah terjalin.

Dampak buruk dari ketidakmampuan menjaga lisan adalah; teman bisa menjadi lawan, tetangga bisa menjadi musuh, keluarga atau kerabat bisa berbalik saling membenci dan melaknat.

2. Ghibah

Image indozone.com
Image indozone.com

Yup. Betul. Ghibah atau bergunjing adalah membicarakan keburukan atau aib orang lain untuk mencari-cari kesalahannya.

Dalam Islam, ghibah jelas-jelas dilarang. Bahkan sampai diibaratkan; orang-orang yang suka berghibah bagai memakan bangkai saudaranya sendiri.

Sayangnya, terkadang kita sulit menghindari kebiasaan berghibah ini. Sebab tanpa disadari ghibah bisa muncul di mana saja. Saat sedang arisan, ngopi di warung, atau bermain ponsel sekali pun, ghibah akan terus berusaha membayangi.

Tidak sedikit hubungan keluarga atau pertemanan retak akibat perbuatan ghibah ini.

Kunci Merawat Hablum Minannas 

Apa sebab Allah memperingatkan agar kita berbuat baik terhadap sesama manusia?

Tidak lain dan tidak bukan demi mewujudkan kehidupan umat manusia yang harmonis. Baik dalam lingkungan keluarga, tetangga, lingkungan kerja, hingga sesama umat muslim dalam arti luas (global).

Lantas apa kuncinya agar hubungan antara sesama tetap terjaga?

Akhlak.

Yup. Hendaknya kita senantiasa berakhlak baik agar bisa merawat hubungan (silaturahmi) antara sesama umat manusia, tanpa terkecuali.

Sebab dengan berakhlak baik (akhlakul karimah), insya Allah hidup akan selalu berkah, dikasihi tidak saja sesama manusia tapi juga dikasihi oleh Allah SWT.

Selamat menjalankan ibadah puasa. Semoga kita tidak termasuk ke dalam orang-orang yang merugi. Yakni orang-orang yang tidak menyeimbangkan antara hablum minallah dan hablum minannas.

***
Malang, 20 April 2022
Lilik Fatimah Azzahra

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun