Suatu senja nanti, aku akan menua, lebih tua dari sekarang. Dan kamu, akan jarang-jarang menelponku. Menanyakan hal-hal sepele seperti; Hai, apa kabar? Apa kamu sehat? Apa kamu sudah makan? Nulis apa hari ini?
Suatu senja nanti, kamu juga akan menua, lebih tua dari sekarang. Dan aku, tetap akan memikirkanmu. Meski mungkin daya ingatku mulai menurun.Â
Suatu senja nanti, entah senja keberapa. Kita akan sama-sama menua, lebih tua dari sekarang. Kita tidak lagi saling mengenal. Meski kita duduk di bangku yang sama. Memandang langit yang sama. Dengan titik jangkau yang tak jauh beda.
Dan kamu, akan mengeluarkan ponsel jadul dari saku celanamu. Lalu pura-pura menelpon seseorang. "Hai, apa kabar? Apa kamu sehat? Apa kamu sudah makan? Nulis apa kamu hari ini?"
Dan aku, saat itu telingaku sudah tuli. Aku lupa mengenakan alat bantu dengar. Aku hanya ingat satu hal. Bahwa aku pernah dicintai seseorang. Yang menelponku jarang-jarang.
***
Malang, 20 November 2021
Lilik Fatimah Azzahra
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H