Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Bersamamu, Malam Terasa Hangat dan Basah

17 September 2021   19:54 Diperbarui: 17 September 2021   19:58 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kekasih, kauhadir saat malam baru saja usai kudekap. Kauseka tabir di ujung mataku dengan senyum paling pikat.

Wahai, pemilik semesta kata-kata, pengrawit segala lika-liku kisah. Izinkan kumerebah di atas punggung perkasamu, barang sejenak. Tuk sekadar melabuhkan hasrat di hati yang tak henti riuh menggelegak.

Hasrat yang selama ini tersembunyi di balik kilau sayap kunang-kunang. Hasrat yang kebingungan ke mana kaki mesti melangkah menuju rumah bernama pulang.

Hangati aku, duhai pemilik api yang menyala dalam denting bening gerimis. Cumbui jiwaku, di antara kersik dan luruh dedaun pohon randu.

"Itu bukan pohon randu!" Sergahmu. "Tapi tunas rindu. Tunas yang pernah kita tanam di pelataran senja berwarna biru lazuardi. Dan, kita adalah saksi atas kelahiran berbait-bait anak puisi."

Lalu mata kita bersepandang. Bertukar cerlang dengan serpihan cahaya bulan.  

Oh, Tuan ....

Bersamamu malam terasa hangat dan basah. Menenggelamkan sunyi yang lelah dikelabui oleh resah.

***
Malang, 17 September 2021
Lilik Fatimah Azzahra

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun