"Kenapa akhir-akhir ini saya kehilangan gairah bercinta, ya, Dok?"Â
Suatu hari seorang bapak usia paruh baya mengeluh di hadapan dokter.
"Cek gula darahnya, Lik!"
Dan, ketika saya lakukan pengecekan, kadar gula darah si bapak ternyata cukup tinggi. Yakni 358 mg/dL. Melewati batas angka normal.
Asal tahu saja. Kadar gula darah normal sebelum makan berkisar antara: 70-130 mg/dL; Kadar gula darah 1-2 jam setelah makan kurang dari 180 mg/dL; Kadar gula darah sebelum tidur 100-140 mg/dL.
Di atas standar angka tersebut seseorang bisa dikategorkan sebagai prediabetes atau fiks penderita diabetes.
Di lain hari, sepasang suami istri, masih berusia muda --- sekitar 30 tahunan, datang menemui dokter. Si istri dengan malu-malu mencurahkan keresahannya bahwa sang suami tidak lagi bersemangat di tempat tidur.
Lagi-lagi, dokter memerintah saya untuk mengecek kadar gula darah suami si ibu. Dan, benarlah. Gula darahnya ternyata high, di atas angka 500 mg/dL sehingga tidak terbaca oleh layar glukometer.
Ujung-ujungnya sembari menulis resep, dokter berpesan tegas kepada si pasien. "Kurangi mengonsumsi makanan yang banyak mengandung gula. Banyak makan buah dan sayur. Lakukan olahraga rutin. Terapkan pola hidup sehat. Ingat. Diabetes tidak bisa disembuhkan! Hanya bisa dikendalikan dengan minum obat atau menyuntikkan insulin seumur hidup!"
Hubungan antara Diabetes dan Disfungsi Ereksi
Sepeninggal pasutri tersebut saya bertanya kepada dokter perihal Diabetes dan kemungkinan timbulnya komplikasi terhadap penyakit lain.Â
Dokter menjawab begini, "Diabetes itu biang dari segala penyakit. Penderita Diabetes kemungkinan besar bisa terkena macam-macam penyakit penyerta, Â salah satunya --- disfungsi ereksi."
Dokter lantas melanjutkan. Meskipun Diabetes dan Disfungsi Ereksi (DE) adalah dua kondisi yang berbeda, akan tetapi keduanya bisa berjalan bersamaan.
Saya pun penasaran, apa sih sebenarnya Disfungsi Ereksi itu?Â
Menurut Dokter, disfungsi ereksi adalah kondisi di mana seorang pria dewasa tidak mampu mendapatkan atau mempertahankan ereksi yang kuat saat berhubungan intim.Â
Penyebabnya?Â
Adanya kerusakan pada saraf dan pembuluh darah akibat kontrol gula darah jangka panjang yang buruk.
Kontrol Gula Darah Anda Sejak Dini!
Bicara masalah kontrol gula, yuk simak seberapa jauh perjalanan asupan gula di dalam tubuh hingga diolah menjadi energi.
Menurut penelitian rata-rata setiap orang mengonsumsi gula sekitar 300 kalori perhari. Asupan gula ini --- yang masuk ke dalam tubuh kita akan dihadang oleh sukrase, yakni enzim yang diproduksi usus halus.Â
Selanjutnya enzim sukrase bekerja memecah sukrosa menjadi fruktosa dan glukosa untuk diedarkan ke seluruh tubuh.
Eits, tunggu dulu! Keputusan apakah glukosa perlu disimpan atau segera dimetaboliskan ke seluruh tubuh, hormon insulin-lah yang akan menentukan.
Ngomong-ngomong sudah tahu bukan, apa itu hormon insulin? Yup. Benar. Hormon insulin adalah hormon alami yang diproduksi oleh pankreas. Yang memiliki tugas penting sebagai berikut:
- Mengubah glukosa menjadi energi untuk disirkulasikan ke seluruh tubuh.Â
- Membantu tubuh menyimpan energi.
- Membantu mengontrol kadar gula darah (glukosa) di dalam tubuh.Â
Oh, ya. Selama pankreas memproduksi cukup insulin dan tubuh dapat menggunakannya dengan benar, maka kadar gula darah akan selalu berada dalam kisaran yang tepat dan sehat.Â
Intinya, sirkulasi gula darah tergantung pada hormon insulin dan pankreas sebagai pabriknya, apakah keduanya dalam keadaan baik atau tidak.
Di Mana Komplikasi Diabetes Biasa Terjadi?
Komplikasi Diabetes disebabkan oleh kadar gula darah tidak terkontrol yang terjadi di dalam dua pembuluh darah yakni makrovaskular (pembuluh darah besar) dan mikrovaskular (pembuluh darah kecil).
Stroke dan serangan jantung termasuk gangguan pada makrovaskular. Sedangkan Disfungsi Ereksi termasuk gangguan di dalam mikrovaskular.
Bagaimana Seorang Pria Bisa Mengalami Disfungsi Ereksi?
Dalam ilmu biologi runutan terjadinya ereksi pada seorang pria adalah sebagai berikut:Â
Adanya stimulasi --- diproses oleh otak ---- dilanjut ke sistem saraf---- kemudian dibantu oleh hormon.Â
Nah, kontrol gula darah yang buruk inilah yang dapat menghambat atau merusak pembuluh darah dan saraf menuju proses terjadinya ereksi.Â
Jadi bagaimana? Sudah bisa menyimpulkan bukan, mengapa meski memiliki hasrat dan kadar hormon testosteron yang normal, kemampuan ereksi seorang pria tidak bisa berjalan optimal?
Yup. Betul sekali. Telah terjadi penyumbatan pada mikrovaskular akibat kadar gula yang tidak terkontrol.Â
Trus solusinya? Mulailah menerapkan pola hidup sehat. Jangan beri kesempatan Diabetes punya nyali untuk mendekat!
***
Malang, 04 Juli 2021
Lilik Fatimah Azzahra
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H