Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Yuk, Terapkan Pola Hidup Sehat agar Diabetes Tidak Berani Mendekat!

24 Maret 2021   10:47 Diperbarui: 24 Maret 2021   11:18 512
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gula darah normal. Sumber: siloamhospital.com


Kebetulan ruang praktik dokter tempat saya bekerja bersebelahan persis dengan ruang perawatan khusus penyandang luka Diabetes. Jadi hampir setiap hari saya menyaksikan pasien dari berbagai usia, jenis kelamin, dan status sosial duduk antre menunggu untuk ditangani.

Jumlahnya? Jangan ditanya! Ini fakta. Pasien dengan luka Diabetes ternyata jauh lebih banyak dari jumlah pasien pengidap penyakit lainnya.

Jujur, saya menguatkan hati setiap kali melihat kondisi para pasien tersebut. Sedih bercampur prihatin. Bagaimana tidak, setiap hari pemandangan seperti ini mesti saya temui; seorang nenek memapah suaminya karena salah satu kaki suaminya itu terdapat luka terbuka. Seorang suami menuntun istrinya yang masih muda berjalan terpincang-pincang dengan kaki bengkak dibungkus kresek, atau seorang anak mengantar orangtuanya yang duduk terpekur di atas kursi roda menunggu namanya dipanggil.

Waspada Diabetes Sejak Dini!

Jika di ruang sebelah menangani khusus pasien dengan luka Diabetes, maka di ruang  kami dokter menangani pasien yang bergejala dan positif mengidap Diabetes baik tanpa atau terdapat luka.

Sejauh mendampingi dokter, saya mencatat jumlah pasien terbanyak adalah pasien pengidap Diabetes. Jadi bukan hal yang aneh jika setiap menangani pasien --- dengan keluhan apa pun, dokter selalu meminta saya untuk mengecek kadar gula si pasien terlebih dulu sebelum melakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Kami selalu mencurigai. Khususnya kepada pasien yang datang dengan keluhan seperti: mudah lelah, kaki dan tangan terasa kebas, kesemutan, pandangan kabur, sering buang air kecil, dan napsu makan menurun drastis.

Biasanya pasien dengan gejala seperti ini setelah dilakukan tes, kadar gula darahnya terdeteksi tinggi. Yakni lebih dari angka 200 mg/dl. 

Sekadar info, gula darah normal (tidak puasa) berkisar antara 100 hingga 120 mg/dl.  

Gula darah normal. Sumber: siloamhospital.com
Gula darah normal. Sumber: siloamhospital.com

Kerap juga lancet di tangan saya tidak bisa mendeteksi angka akibat gula darah si pasien terlalu tinggi yakni lebih dari 500 mg/dl. Jika sudah mencapai angka ini biasanya dokter menyarankan dosis obat ditingkatkan atau saatnya berganti suntik insulin.

Diabetes dan Risiko Penyakit Penyerta

Setelah dilakukan pemeriksaan medis secara detail dan pasien dinyatakan terdeteksi Diabetes, selain memberi resep untuk menurunkan serta mengendalikan gula darah, dokter tak bosan memberi wejangan. Semacam warning. Saya sampai hafal betul apa yang selalu beliau sampaikan kepada para pasien bergejala atau pasien yang sudah positif mengidap Diabetes.

"Diabetes itu penyakit jahat. Tidak bisa disembuhkan! Hanya bisa dikendalikan. Seumur hidup pasien harus mengonsumsi obat atau disuntik insulin. Pasien juga harus rajin mengontrol gula darah mereka. Dan, yang tidak kalah penting, jangan sampai pasien mengalami luka. Sebab jika sudah ada luka akan sulit disembuhkan!"

"Mengapa luka Diabetes sulit disembuhkan, Dokter?" saya memberanikan diri bertanya.

"Karena saraf-saraf di dalam tubuh dan pembuluh darah arteri mengalami kerusakan, Lik. Kondisi ini disebut dengan neuropati diabetik."

"Oh, jadi itu penyebab pasien Diabetes tidak merasakan sakit meski lukanya sudah memburuk ya, Dokter?" saya bertanya lagi. Karena pernah satu dua kali saya diperintah membersihkan luka pasien Diabetes yang cukup parah. Saat itu saya khawatir pasien tersebut kesakitan. Tapi si pasien bilang ia tidak merasakan apa-apa.

"Betul. Kerusakan saraf  membuat pengidap Diabetes tidak sadar ketika tangan atau kaki mereka terluka akibat mati rasa atau baal. Hal ini terjadi karena saraf-saraf tidak bisa mengirimkan sinyal rasa sakit menuju otak. Selain itu, kadar gula darah yang tinggi bisa membuat pembuluh darah arteri mengeras dan menyempit. Akibatnya aliran darah dari jantung menuju seluruh bagian tubuh terhambat."

Duh, seserem itu ya, perjalanan penyakit bernama Diabetes ini.

Sumber: kompas.com
Sumber: kompas.com
Berkali saya mendengar dokter menegaskan, bahwa Diabetes merupakan biang dari segala penyakit. Jika sudah terserang Diabetes kemungkinan besar akan menyusul penyakit-penyakit lain seperti; hipertensi, gangguan faal ginjal, dan jantung koroner. Tahu, kan, penyakit-penyakit penyerta tersebut sangat berbahaya? Saking berbahanya sampai disebut dengan silent killer.

Oh, ya satu lagi. Pengidap Diabetes lebih rentan terpapar Covid-19 daripada orang tanpa Diabetes.

Lantas bagaimana agar kita terhindar dari penyaki Diabetes?

Diabetes bisa menyerang siapa saja. Dari pelbagai usia dan jenis kelamin. Sedang faktor pemicunya salah satunya adalah pola hidup yang tidak sehat. Faktor lain bisa karena genetik.

Namun demikian untuk mengantisipasi agar terhindar dari penyakit Diabetes ini, berikut beberapa hal yang bisa dilakukan:

1. Melakukan pemeriksaan atau cek kadar gula sejak dini secara berkala.

2. Menjaga pola makan lebih sehat. Hindari makanan yang mengandung kadar gula tinggi, makanan berminyak, atau makanan cepat saji. Perbanyak mengonsumsi sayur dan buah.

3. Olahraga teratur.

 Olahraga bagus untuk melancarkan sirkulasi darah agar tidak terjadi pengendapan gula di dalam tubuh.

4. Mengontrol berat badan ideal.

Diabetes cenderung menyerang mereka yang memiliki berat badan berlebih (obesitas). Menjaga kestabilan berat badan membantu Anda terhindar dari penyakit ini.

5. Istirahat cukup dan hindari stres.

Terlalu memforsir tenaga membuat daya tahan tubuh menurun dan rentan terhadap penyakit. Juga meningkatkan stres. Dengan istirahat yang cukup diharapkan bisa mengembalikan kebugaran dan stamina Anda. 

Sumber:www.heart.org
Sumber:www.heart.org

Jadi kesimpulannya begini; menjaga pola hidup sehat itu sangat penting karena merupakan langkah awal mencegah Diabetes. Sebab bagaimanapun juga mencegah selalu jauh lebih baik daripada mengobati.

Salam sehat!

***

Malang, 24 Maret 2021

Lilik Fatimah Azzahra

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun