Di jenjang selanjutnya, usai lulus SMP kembali saya memberi kebebasan kepada si bungsu untuk menentukan pilihannya melanjutkan sekolah. Kali ini tidak sulit bagi saya untuk memantau karena SMU yang dikehendaki masih dalam satu induk.
Dan, lagi-lagi saya bersyukur. Si bungsu tidak salah memilih sekolah. Dari sekolahnya ini ia mendapat dukungan penuh karena prestasi belajarnya yang memuaskan. Pihak sekolah menyediakan beasiswa bagi anak-anak berprestasi. Itulah sebab si bungsu bisa melenggang dengan mudah menuju bangku Perguruan Tinggi Negeri tanpa mengeluarkan beaya sepeserpun hingga ia berhasil merampungkan S1-nya dengan gemilang.
Kini si bungsu bersiap-siap menjalani pendidikan S2-nya yang ingin ia tempuh di luar negeri. Ia telah menandatangani perjanjian beasiswa S2 di sebuah Universitas Jepang yang diimpikannya.
Selain kriteria memilih sekolah seperti yang sudah saya jabarkan di atas, apa kiat si bungsu untuk terus melaju menuju kampus impian?
Sepengetahuan saya ia tekun dan rajin membuka wawasan dengan banyak membaca dan tak segan berinteraksi dengan senior-seniornya.
Nah, bagaimana dengan kalian para calon mahasiswa, apakah masih bingung menentukan pilihan? Ayo, jangan ragu!
Semoga artikel ini bermanfaat.
***
Malang, 11 Januari 2020
Lilik Fatimah Azzahra
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H