Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sepasang Merpati Itu Bernama Tjiptadinata Effendi dan Roselina

7 Januari 2021   07:12 Diperbarui: 7 Januari 2021   07:29 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Sepasang Merpati Itu Bernama Tjiptadinata Effendi dan Roselina

Kepak sayapmu membumbung tinggi. Mengarungi bentang luas cakrawala. Melukis warna-warni indah dunia. Kesetiaan menjadi pijakan. Kebersahajaan merupa keniscayaan.

Sepasang merpati terbang beriringan. Tiada keluh tiada bosan. Saling percaya dipegang teguh. Kasih sayang terus bertunas dan bertumbuh. 

Saat duka singgah hati berpeluk syukur. Kala suka menghampiri pantang mengumbar takabur.

Kini, sepasang merpati telah jauh melintasi batang usia. Marwah cinta tetap terjaga ketulusannya. Menebar inspirasi dengan berbagi kisah hidup. Menjadi penerang bagi pemilik mata dan jiwa yang meredup.

Sepasang merpati itu bernama Tjiptadinata Effendi dan Roselina. Berbahagialah mereka dalam satu ikatan cinta. Abadi. Selamanya.

***
Catatan Kecil

Saya persembahkan puisi sederhana di atas sebagai kado ulang tahun pernikahan Bapak Tjiptadinata Effendi beserta Ibu Roselina, Pasutri yang melegenda dan selalu menginspirasi di rumah besar milik bersama Kompasiana ini.

Saya mengibaratkan Bapak Tjiptadinata dan Ibu selayak sepasang merpati. Yang tak pernah ingkar janji, yang memiliki kesetiaan dan keteguhan cinta sejati yang sudah teruji. Dari beliau berdua saya belajar banyak hal. Khususnya tentang menulis secara konsisten dan berinteraksi sedemikian telaten.

Meski kami tidak pernah bersitatap muka secara langsung, keramahtamahan Pak Tjip dan Ibu Roselina di Kompasiana cukup sudah mewakili ketulusan hati beliau. Selalu mendahului bertamu, mengetuk pintu dengan ucapan salam, tak segan memulai bertegur sapa, menjadi ciri khas Pak Tjip dan Ibu Roselina.

Kiranya belum ada yang mampu menandingi kesuritauladanan sepasang merpati ini. 

Terima kasih Pak Tjip beserta Ibu yang telah hadir sebagai panutan bagi kita semua. Perkenankan rasa hormat dan takzim senantiasa saya haturkan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun