Kabar mengenai virus mutasi menjadi topik perbincangan hangat di tengah masyarakat, baik di Indonesia maupun di seluruh dunia. Seperti diketahui sejumlah negara telah melaporkan kasus mutasi virus Corona jenis SARS-CoV-2 yang menjadi penyebab Covid-19. Dan, yang membuat ketar-ketir adalah hasil mutasi virus ini diberitakan lebih berbahaya dari virus sebelumnya. Waduh.
Rasa-rasanya belum tuntas kita tersedak oleh keganasan Covid-19 yang telah menelan begitu banyak korban. Bahkan vaksin-nya pun belum sampai kepada masyarakat. Sekarang ujug-ujug sudah muncul teror baru.
Meski demikian kita tidak boleh menyerah. Tetap waspada dan berdoa semoga pandemi mendunia ini segera berakhir. Amiiin.
Ngomong-ngomong, apa sih sebenarnya yang dimaksud dengan mutasi virus?
Mutasi virus adalah perubahan struktur dan sifat genetik virus. Proses ini dapat terjadi ketika virus sedang memperbanyak diri di dalam sel tubuh inangnya, baik manusia maupun hewan.
Jadi begini, virus bertahan hidup dengan cara menempel pada sel inangnya, dan selama berada di dalam tubuh manusia atau hewan itulah, virus akan terus berkembang biak dengan menyalurkan materi genetiknya. Baik RNA maupun DNA ke sel sehat di dalam tubuh inangnya.
Di Indonesia sendiri apakah masih aman dari mutasi virus?
Eijkman Institute beberapa waktu lalu melaporkan bahwa virus Corona di Indonesia sudah mengalami mutasi dengan strain berbeda dari virus di Wuhan dan proses mutasinya pun tidak seheboh yang diberitakan di Inggris. Namun demikian para ahli terus memantau perkembangan mutasi virus yang mulai ditemukan di beberapa wilayah Indonesia.
Mengapa Virus Corona Mudah Bermutasi?
Seperti yang telah diungkapkan oleh Ahli Mikrobiologi Universitas Padjadjaran, Mia Miranti, virus Corona termasuk dalam kelompok virus RNA, yakni virus dengan materi genetik berantai tunggal. Karena strukturnya ini, virus RNA diketahui lebih mudah mengalami mutasi.