Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Fragmen Kecil Bulan Desember

22 Desember 2020   04:54 Diperbarui: 22 Desember 2020   04:57 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tangis saya melengking pertama kali di sepertiga Bulan Desember. Bulan paling akhir dalam hitungan kalender tahun Masehi. Bapak lantas menggendong tubuh mungil saya. Melantunkan azan dengan suara paling merdu. 

Ah, Bapak. Tentu. Saya tidak akan pernah melupakan momen indah itu.

Ibu meraih saya dari gendongan Bapak. Lalu menyusui dan mendekap saya. Dalam peluk paling hangat. Menggantikan tugas mulia para malaikat. 

Duh, Ibu. Sungguh. Saya selalu rindu saat-saat bahagia Itu.

Kaki mungil saya menyentuh tanah pertama kali di sepertiga Bulan Desember. Bapak tak kunjung lelah membimbing langkah saya. Mengajari saya cara menapaki jalanan dengan benar. Ibu pun tak surut menyemangati. Kala saya terjatuh dan mengalami luka memar.

"Ayolah, Nak! Jangan trauma pada jatuh. Sebab jatuh akan melatihmu menjadi pribadi tangguh."

Saya jatuh cinta pertama kali di sepertiga Bulan Desember. Bapak tertawa renyah ketika mendengarnya. Ibu tersenyum lebar begitu mengetahuinya. 

"Oh, Nak. Kamu sudah besar. Jatuh cinta itu wajar. Semoga dari fase ini kamu semakin banyak belajar."

Saya merayu-rayu malam di sepertiga Bulan Desember. Ketika bulir-bulir hujan tak lagi sudi bersahabat. Ketika butir-butir air mata berubah menjadi kristal di dada sedemikian pekat. Ketika saya kehilangan arah mata angin, untuk sesaat. Ketika saya kembali memilih terlelap di ruang dingin, sunyi, dan dikerubuti senyap.

(Tuhan. Saya ingin menghabiskan sepertiga Desember kali ini bersama rembulan di langitMu)

***

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun