Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Petirtaan Ngawonggo, Situs Peninggalan Empu Sindok yang Layak Dilestarikan

7 Desember 2020   10:01 Diperbarui: 8 Desember 2020   03:32 4245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Apem bungkus daun nangka. Foto dokpri

4. Dilarang buang sampah sembarangan. Perokok dilarang buang puntung sembarangan (matikan sisa puntung rokok).

5. Pesan dan mengambil makanan secukupnya dan habiskan.

6. Tidak diperkenankan bertanya mengenai harga.

7. Mengutamakan tamu yang sudah reservasi (wekasan).

Berkenaan dengan poin tata tertib nomor 5 dan 6, saya tertarik untuk menelisik secara diam-diam.

Dan, hasilnya sungguh sangat menakjubkan!

Jadi begini. Pengelola Situs Ngawonggo beserta tim benar-benar menerapkan pola hidup masa lalu bagi para tamu yang berkunjung sebagai upaya melestarikan kebudayaan leluhur.

Para tamu dijamu dengan berbagai menu ala-ala tempo dulu. Khususnya makanan tradisional. Tersedia cemilan polo pendhem hasil bumi warga sekitar. Juga tersedia jajanan pasar seperti sawut, horog-horog, dan apem.

Stan polo pendhem dan kue-kue tradisional. Foto dokpri
Stan polo pendhem dan kue-kue tradisional. Foto dokpri
Untuk santap siang panitia menyediakan menu tradisional berupa nasi jagung, bothok, dan sayur lodeh.

Sedang minunan pendampingnya disediakan minunan "tombohan", yakni minuman terbuat dari bahan rempah-rempah yang diracik oleh anak-anak muda yang tampak sangat terlatih dan mumpuni.

Punggawa muda situs sedang meracik minuman. Foto dokpri
Punggawa muda situs sedang meracik minuman. Foto dokpri
Dan, demi mematuhi tata tertib yang wajib ditaati, para tamu rela mengantre makanan tanpa bersuara. Demikian juga para punggawa yang sibuk melayani di dapur. Mereka bekerja dalam hening.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun