Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Sering Kesemutan? Waspadai Adanya Penyakit Bawaan!

31 Oktober 2020   07:24 Diperbarui: 31 Oktober 2020   08:32 354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: centrahealth.com


"Dokter, kenapa ya, kaki dan tangan saya sering kesemutan?"

Pertanyaan tersebut kerap dilontarkan para pasien yang datang menemui dokter. Dan, biasanya dokter segera tanggap, memerintah saya untuk mengecek kadar gula serta tensi darah si pasien demi mengetahui penyebab awal hadirnya sensasi kesemutan tersebut.

Apa sih sesungguhnya kesemutan itu? Dan, apa pula penyebabnya?

Kesemutan---atau dalam dunia medis disebut parestesia adalah sensasi geli atau mati rasa yang diikuti dengan perasaan nyeri seperti tertusuk puluhan jarum.

Parestesia ini pada umumnya dialami pasien yang berusia lebih dari 40 tahun. Di mana kondisi sel-sel saraf mulai mengalami penurunan.

Selain itu kesemutan bisa dianggap sebagai warning bahwa ada sesuatu yang tidak beres yang sedang terjadi pada tubuh atau kesehatan seseorang.

Penyebab kesemutan sendiri sangatlah beragam. Tapi yang paling umum kesemutan terjadi akibat saraf mengalami tekanan sehingga mengakibatkan aliran darah tidak berjalan lancar atau mengalami penyumbatan.

Kapan sensasi parestesia terjadi?

Parestesia bisa terjadi kapan pun. Semisal: setelah duduk bersila, beraktifitas tidak seimbang (bertumpu hanya pada satu kaki atau tangan), terlalu lama berada pada posisi yang sama, dan melakukan gerakan berulang secara monoton.

Penyebab Terjadinya Parestesia dan Cara Penanggulangannya

Sesuai dengan sifatnya, parestesia atau kesemutan dibedakan menjadi 2. Yakni parestesia sementara dan parestesia kronis.

1. Parastesia Sementara

Parestesia sementara terjadi ketika anggota tubuh mengalami tekanan dalam waktu relatif lama. Hal ini menimbulkan pasokan darah yang seharusnya menuju saraf menjadi terhambat.

Sebagai contoh, kita mengalami kesemutan pada area kaki setelah lama duduk bersila, atau mengenakan sepatu terlalu kecil, atau tidur dengan posisi kepala menindih lengan.

Lengan tertindih saat tidur bisa mengakibatkan parestesia. Sumber: klikdokter.com
Lengan tertindih saat tidur bisa mengakibatkan parestesia. Sumber: klikdokter.com
Karena bersifat sementara, parestesia ini penanggulangannya lebih mudah. Bahkan bisa mereda dengan sendirinya.

Jika Anda mengalami parestesia sementara ini, cobalah membebaskan area yang kesemutan dari tekanan. Semisal dengan meluruskan kaki setelah duduk bersila atau melepaskan tangan yang tertindih. Dengan demikian memberi kesempatan aliran darah kembali lancar.

Sumber: klikdokter com
Sumber: klikdokter com
2. Parestesia Kronis

Nah! Berbeda dengan parestesia sementara, pada parestesia kronis kita patut bersikap waspada---atau lebih tepatnya mencurigai. Karena bisa jadi ada penyakit lain di balik terjadinya sensasi kesemutan jenis ini.

Tindakan serius yang bisa kita ambil jika mengalami parestesia kronis ini adalah segera memeriksakan diri ke dokter atau Rumah Sakit terdekat untuk menjalani beberapa test laboratorium.

Sumber: centrahealth.com
Sumber: centrahealth.com
Jangan segan meminta dokter memeriksa secara detail kesehatan Anda. Apakah Anda berpotensi memiliki penyakit diabetes, gangguan ginjal, penyakit hati, stroke, tumor otak, kanker, ketidakseimbangan hormon, multiple sclerosis, carpal tunnel syndrome, kompresi saraf ulnaris serta penyakit bawaan lainnya.

Pemeriksaan detail tersebut amat penting sebagai upaya menuju kesembuhan.

Selain mencurigai adanya penyakit bawaan, beberapa hal di bawah ini disinyalir merupakan pemicu terjadinya  parestesia. Baik parestesia sementara maupun parestesia akut.

Cekidot, yaa...

- Malnutrisi atau pola makan yang buruk
- kurang berolahraga
- gangguan stres
- kekurangan Vitamin B12
- minum minuman beralkohol
- terpapar racun (timbal, mercuri, arsenik, talium, dll)
- perokok berat
- obesitas

Nah, bagaimana? Apakah Anda masih bertahan dengan sensasi kesemutan yang aduhai? Jika  tidak, hayuuk, segera ubah pola hidup Anda dari sekarang!

Salam sehat!

***
Malang, 31 Oktober 2020
Lilik Fatimah Azzahra

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun