Sesuai dengan sifatnya, parestesia atau kesemutan dibedakan menjadi 2. Yakni parestesia sementara dan parestesia kronis.
1. Parastesia Sementara
Parestesia sementara terjadi ketika anggota tubuh mengalami tekanan dalam waktu relatif lama. Hal ini menimbulkan pasokan darah yang seharusnya menuju saraf menjadi terhambat.
Sebagai contoh, kita mengalami kesemutan pada area kaki setelah lama duduk bersila, atau mengenakan sepatu terlalu kecil, atau tidur dengan posisi kepala menindih lengan.
Jika Anda mengalami parestesia sementara ini, cobalah membebaskan area yang kesemutan dari tekanan. Semisal dengan meluruskan kaki setelah duduk bersila atau melepaskan tangan yang tertindih. Dengan demikian memberi kesempatan aliran darah kembali lancar.
Nah! Berbeda dengan parestesia sementara, pada parestesia kronis kita patut bersikap waspada---atau lebih tepatnya mencurigai. Karena bisa jadi ada penyakit lain di balik terjadinya sensasi kesemutan jenis ini.
Tindakan serius yang bisa kita ambil jika mengalami parestesia kronis ini adalah segera memeriksakan diri ke dokter atau Rumah Sakit terdekat untuk menjalani beberapa test laboratorium.
Pemeriksaan detail tersebut amat penting sebagai upaya menuju kesembuhan.