Miss Elfi menempati kamar paling belakang di bagian sisi kiri, Galuh menempati kamar di samping kamar Miss Elfi, disusul kamar Titik Karmiati. Dan, kamar paling depan ditempati oleh Saidah.
Sedang Rini dan Zahra memilih kamar di bagian sisi kanan.
Tidak seperti keempat temannya, Rini dan Zahra menempati kamar secara berseling. Rini di kamar nomor dua dari belakang, dan Zahra di kamar paling depan berhadapan langsung dengan kamar Saidah.
Masih tersisa dua kamar dibiarkan kosong.
Malam itu berlalu begitu cepat. Jarum jam sudah melewati angka 12. Lampu-lampu di dalam ruangan sudah dimatikan.
Kecuali lampu di kamar Zahra. Perempuan itu masih ingin melanjutkan membaca buku tebal buah karya Awatul Gawande, Komplikasi, yang dibawanya dari rumah.
Baru juga melahap tiga lembar halaman buku, telinganya tiba-tiba menangkap bunyi mencurigakan. Semacam bunyi langkah kaki.
Srek, srek...
Zahra menutup buku di pangkuannya. Lalu berkonsentrasi menajamkan pendengaran.
Bunyi langkah kaki itu semakin jelas. Dan, Zahra menahan napas ketika langkah itu berhenti tepat di depan pintu kamarnya.
"Siapa?" Zahra bertanya pelan seraya turun dari tempat tidur.