Nah, ini nih rahasianya. Salah satu daya pikat sebuah tulisan---terutama karya fiksi terletak pada kalimat pembukanya yang tidak biasa. Ibarat makanan, opening yang renyah dan gurih adalah kunci, apakah pembaca akan terus melanjutkan melahap karya tulis yang disuguhkan atau tidak.
2. Awali dengan Rumus 5 W +1 H
Untuk mempermudah membuat opening sebuah cerita, cobalah susun sederetan kalimat pertanyaan dengan rumus 5 W+ 1 H. Tapi mesti diingat, ya. Meski rumus yang dipakai sama, itu-itu juga, usahakan kreasi penyajiannya berbeda. Â
Berikut contoh opening dengan teknik menyodorkan pertanyaan.
Di mana letak kesalahanku sehingga Ibu tidak pernah sudi mengajakku bicara lagi?; Apakah karena tubuhku yang tidak sempurna ini yang membuat Ayah merasa malu memiliki anak sepertiku?; Mengapa aku harus terlahir menjadi seorang perempuan jika ujung-ujungnya hanya untuk disakiti? dan seterusnya.
3. Deskripsi
Sebuah cerpen bisa dimulai dengan menggambarkan suatu kondisi, situasi, atau keadaan. Dalam praktiknya, opening deskripsi bisa mengangkat banyak hal, seperti: penggambaran setting, tokoh, maupun penyajian konflik.
Berikut beberapa contoh opening yang menggunakan teknik deskripsi.
Deskripsi Setting
Tidak ada hujan tidak ada angin, tiba-tiba pohon di depan rumah besar itu roboh dengan sendirinya. Firasat apa ini?; Rumah yang dibangunnya tidak terlalu besar. Tapi penataannya cukup unik. Terdapat taman kecil yang sengaja dibuat di dalam kamar, tepat di samping tempat tidur.
Deskripsi Tokoh
Bekas luka di kening itu mengingatkan Ainun pada sosok pria yang pernah mencoba memerkosanya--- suatu malam di akhir bulan Juni. Mungkinkah pria bertubuh tinggi besar yang sekarang menjadi suaminya itu adalah seorang penjahat?
Deskripsi Konflik
- Konflik batin
Ingin rasanya Aisyah menjerit sekeras-kerasnya setelah mengetahui kejadian itu. Hamis, suaminya, ternyata diam-diam sudah menikah lagi.
- Konflik fisik
Mendadak sebuah tendangan telak mendarat di dadanya. Arya terkejut bukan main. Gadis yang terlihat kalem itu ternyata seorang pelatih beladiri.
Nah, bagaimana? Apakah Anda tertarik ikut mencoba trik sederhana di atas? Jika ya, jangan kasih kendur untuk terus berlatih, yaa! Keep writing!