Eits. Selain memberikan tips 5 "E" Sehat, disinggung pula tentang "sikap keliru" dan "sok tahu" dalam menghadapi virus Corona yang harus dihindari. Sikap keliru dan sok tahu tersebut antara lain:
1. Pengucilan
Kebanyakan dari kita masih beranggapan bahwa mantan pengidap Covid adalah manusia berbahaya. Mesti dijauhi karena khawatir sewaktu-waktu bisa menularkan virus kepada kita.
Saya jadi teringat. Ketika suatu hari datang seorang Ibu bertemu dokter yang anaknya pernah terpapar virus Covid-19. Meski sudah menjalani perawatan dan dinyatakan sembuh total, si anak tetap dianggap sebagai pesakitan. Ia tetap saja dijauhi, bahkan ditakuti oleh masyarakat sekitar. Seolah-olah si anak adalah mahluk alien yang sangat berbahaya.
Padahal, orang yang sudah sembuh dari Covid-19 dipastikan tidak akan menularkan virus lagi. Iya, benar. Lah, bagaimana mau menularkan, wong virusnya saja sudah tidak ada.
Tentang penularan dan pencegahan virus Corona, sudah banyak yang tahu, kan, guys. Jadi tidak perlu saya jabar ulang di sini, yaa.
2. Panik Setelah Mengetahui Hasil Rapid Test
Fenomena panik terpapar virus Corona bisa terjadi pada siapa saja. Seperti kasus berikut ini. Ada seorang wanita yang hendak melahirkan ketika dilakukan Rapid Test dinyatakan positif.Â
Semua menjadi panik. Alhasil, ia tidak segera mendapat pertolongan. Akhirnya si wanita terpaksa menggunakan jasa dukun bayi untuk membantu proses kelahirannya.
Hellow, hendaknya Rapid Test jangan dijadikan acuan, ya, guys. Rapid Test bukan pedoman akurat. Yang benar: PCR dulu baru melakukan Rapid Test!
Mengapa demikian?