Jika esok itu masih ada
Beri aku kesempatan, sekali lagi
Untuk mereguk pagi yang kauhidangkan
di atas cawan-cawan berlapis emas
Tanpa memikirkan apa-apa
kecuali cahaya kecil yang kausembunyikan di sebalik punggung kekarmu
Jika senja itu belum purna
Beri aku kesempatan, sehela nafas saja
Untuk merajut sendyakala
menjadi hiasan di kepala
Agar saat mentari pamit pergi
masih ada yang mengingatkanku
Bahwa sudah waktunya aku pulang, tidur, meletakkan mimpi-mimpi
di atas ranjang yang basah oleh sisa-sisa harum keringatmu
Pinta ini kurujukkan kepadamu, kekasih
Yang setiap pagi berlari mengejar matahari
Yang setiap malam duduk diam di antara bayangan redup rembulan
Yang dari desah nafasmu berembus aroma wangi bunga-bunga padi
Yang hanya dengan menyebut namamu berdeguplah jantung di dalam dada ini
Lalu berguguran
daun-daun
Menitip rindu
***
Malang, 10 Mei 2020
Lilik Fatimah Azzahra
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H