Aku selalu ingin menulis puisi dengan sepenuh cinta. Kepada angin, kepada bunga-bunga, kepada hujan, kepada pelangi, dan kepada rimba raya yang kerap kaujelajahi tanpa alas kaki.Â
Sebab kupikir, jika menulis puisi tidak dengan sepenuh cinta, aku khawatir kelak saat kita dipertemukan, aku masih harus terbata-bata mengeja rindu yang kausembunyikan, di kedalaman kedua bola matamu.
Aku selalu ingin membacakan puisi, dengan sepenuh hati. Kepada laut, kepada savana, kepada awan, kepada matahari, juga kepada anak-anak sungai yang sering kausinggahi tanpa basa basi.
Sebab kukira, jika membaca puisi tidak dengan sepenuh hati, aku takut kelak ketika kamu pamit pergi, aku hanya bisa diam terpaku, menatap gagu sederet pesan yang kautitipkan di atas permukaan licin bebatuan.
Aku selalu ingin menulis dan membacakan, puisi. Kepada apa-apa dan sesiapa yang telah berhasil mengalihkan pandang dan perhatianmu, dariku. Akhir-akhir ini.
***
Malang, 03 Â Mei 2020
Lilik Fatimah Azzahra
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H