Hubungan yang terjalin antara saya dan Desol, tidak terbatas pada hubungan pertemanan biasa. Kami sudah seperti keluarga, sering bertemu dan jalan bareng. Apalagi secara kebetulan kami tinggal di wilayah kota yang sama.
Terhitung hampir 5 tahun kami menjalani kebersamaan indah ini. Dan, dalam kurun waktu selama itu pula, tanpa sadar kami sudah sering terlibat dalam satu scene kerjasama seputar penerbitan buku.
Beberapa buku antologi, baik cerpen maupun puisi, pernah kami bidani bersama-sama.
Berikut contoh buku karya bersama yang sudah pernah terbit.
Tahapan demi tahapan tersebut tentu saja kami jalani secara serius dan profesional.
Meski dalam keseharian kami adalah dua pribadi yang suka bercanda, dalam urusan pekerjaan, eits, jangan ditanya. Kami bisa menjelma menjadi Xena yang siap tempur dan lembur bermalam-malam demi menyeleksi karya-karya yang sudah masuk ke email kami.
Bekerjasama dengan orang yang sudah kita kenal betul karakteristiknya---secara luar dalam, tentu sangat menyenangkan dan memberi nilai plus tersendiri. Kita merasa nyaman dan enjoy mengerjakan tugas-tugas yang diemban bersama.
Sebagai contoh, saya ini orangnya sangat lemah kalau berurusan dengan masalah marketing. Juga gaptek. Sementara untuk dua hal tersebut Desol adalah ahlinya. Maka pembagian tugas pun disesuaikan dengan bidang yang dikuasai masing-masing.
Alhamdulillah. Sejauh ini kami melewati semua tanpa kendala. Karena kami selalu berkomitmen untuk saling menjaga perasaan, saling memahami, saling menghargai, dan saling memaklumi kelemahan serta kelebihan masing-masing. Rasa toleransi itulah kiranya yang membawa persahabatan kami mengalir sampai sejauh ini.
Kembali kepada urusan kerjasama di bidang penerbitan buku. Tahun ini saya berkeinginan melahirkan satu buku kumcer lagi---setelah kumcer pertama bertajuk Perempuan Oh Perempuan sudah berusia tiga tahun.
Seperti sebelum-sebelumnya, saya selalu membicarakan unek-unek yang ada di kepala bersama Desol. Saya memintanya memberi masukan seputar kumcer yang akan saya bukukan nanti.Â
Dan, seperti biasa pula Desol merespon keinginan saya dengan penuh suka cita. Memberi dukungan sepenuhnya. Bahkan ia bersedia mendesainkan cover untuk kumcer terbaru saya yang insya Allah, jika tidak ada aral melintang akan segera masuk proses cetak di bulan Mei 2020 ini.
Sebelum virus Corona melanda, kami---saya dan Desol selalu membuat janji untuk bertemu, entah itu sekadar melepas kangen, membicarakan seputar dunia buku, atau menjadwalkan kapan waktu luang untuk berbagi. Dan kami memiliki dua lokasi pertemuan favorit yakni bakso kecambah di belakang gedung Universitas Malang dan Alun-Alun Kota Malang.
Meskipun demikian tidak mengurangi rasa gembira dan keakraban yang sudah terjalin cukup lama. Bahkan kami sudah mengambil ancang-ancang (semacam balas dendam), jika virus Corona berlalu, hal pertama yang ingin kami lakukan adalah andok bakso kecambah sampai perut mules kekenyangan!
***
Malang, 01 Mei 2020
Lilik Fatimah Azzahra
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H