Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Harga Bahan Pangan Naik? Tetap Tenang, Jangan Panik!

29 April 2020   05:11 Diperbarui: 29 April 2020   05:04 364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik



"Nda, harga gula pasir naik, lho! Dari dua belas ribu menjadi delapan belas ribu," wadul si sulung beberapa hari jelang memasuki bulan Ramadan.

"Nggak papa. Yang penting barangnya ada dan masih bisa terbeli." Saya menyahut santai.

"Tapi, Nda...aku kan bakul kue. Kenaikan harga yang tidak tanggung-tanggung bisa bikin pusing dan bingung."

Sesaat saya terdiam. Saya memahami betul keluhan si sulung. Sebagai seorang yang berkecimpung di dunia bisnis kuliner, tentu kenaikan harga bahan pokok yang meroket sedikit banyak berpengaruh terhadap roda perjalanan usahanya.

Simpelnya begini. Jika harga bahan pokok naik, dipastikan harga jual hasil produksi pun ikut naik. Dan tidak menutup kemungkinan harga-harga barang yang lain---selain bahan pokok, ikut menggelinjang naik. Itu sudah menjadi hukum alam. 

Fenomena harga bahan pangan yang melonjak di setiap jelang Ramadan memang bukan hal yang baru. Bahkan seolah sudah menjadi tradisi. Terulang dan terulang lagi.

Meskipun jauh-jauh hari sebelum memasuki bulan Ramadan pemerintah sudah gembar-gembor menyampaikan statement bahwa harga bahan pokok jelang bulan puasa hingga Lebaran nanti dipastikan akan tetap stabil.

Meski pada kenyataannya, di lapangan harga-harga bahan pangan tetap saja meroket tidak terkendali. 

Bukan menjadi rahasia umum. Fenomena kenaikan harga tidak terlepas dari ulah para penimbun. Para pengusaha nakal yang mengambil kesempatan dalam kesempitan. Memanfaatkan situasi sulit untuk mengambil keuntungan bagi dirinya sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun