Terkadang aku kesal padamu. Mengapa kamu tidak pernah menunjukkan sikap mesra terhadapku? Kamu tidak menggandeng tanganku di depan umum seperti yang biasa dilakukan oleh para pria yang mencintai kekasihnya. Kamu juga tidak pernah bilang I love you atau memanggilku dengan sebutan sayang.
Kamu biasa-biasa saja.
Saat kita bertemu, kamu hanya menatapku sesaat. Lalu mengajakku berbincang tentang hal-hal yang menurutku sama sekali tidak menarik. Kamu bicara tentang urusan kantor, meeting, dan lain-lain yang sama sekali tidak kumengeri.
"Pekerjaanku belakangan ini menumpuk," ucapmu suatu senja saat bertandang ke rumahku.
"Jadi itu alasannya kenapa kamu lama tidak datang ke mari?" sergahku ketus.
"Bukan, bukan seperti itu."
"Aku ingin kita makan malam di luar," ujarku  setengah merajuk.
"Aku lebih suka makan malam di sini. Bersamamu. Apalagi kalau kamu yang masak. Pasti enak," kamu menyahut seraya meraih ponsel yang berdering dari dalam saku jaketmu.
"Sebentar, ya..." kamu menjauh. Menjawab telpon yang masuk dan bicara cukup lama.
Hhh...
Rasa dongkol membuat aku diam-diam meninggalkanmu menuju ruang kerja.