Apakah caregiver kedudukannya sama dengan seorang Perawat?
Tidak!
Perawat adalah sebuah profesi yang memerlukan pendidikan tertentu dengan kemampuan yang telah ditetapkan oleh departemen kesehatan dan pemerintah. Serta telah memiliki Surat Tanda Registrasi (STR).
Perawat mempunyai kewenangan sesuai dengan kemampuannya yakni menganalisis masalah keperawatan, melakukan tindakan tertentu seperti; menyuntik, memasang infus, memasang selang makanan dari hidung (NGT), memasang kateter dan lain sebagainya.
Sedang caregiver adalah masyarakat awam yang dilatih untuk menjaga lansia atau merawat orang sakit.
Bicara tentang caregiver, beberapa waktu lalu ketika menemani dokter berkunjung ke rumah salah seorang pasien lansia, saya mendadak mendapat tawaran menantang ini. Diminta menjadi caregiver.
Tawaran tersebut disampaikan oleh anak mantu si pasien. Tersebab oma---demikian keluarga memanggil pasien lansia itu, harus rawat inap di rumah sakit sesuai dengan rujukan dokter. Yakni menjalani MRI sehubungan dengan keluhan sakit di kepalanya.
Bagi saya, hidup ini adalah petualangan. Maka tidak ada alasan untuk menolak tawaran tersebut. Meski seperti halnya saat menjadi asisten dokter, menjadi caregiver pun saya sama sekali tidak memiliki basic. Saya hanya bermodalkan satu tekad: pasti bisa! Itu saja.
Dan terjadilah kesepakatan itu. Saya bersedia menjaga dan menemani oma di rumah sakit selama 3 hari 3 malam. Dimulai dari siang hari usai pulang membantu dokter di klinik hingga pagi hari jelang masuk kerja.
Suka Duka Menjadi Caregiver
Ternyata, menjadi seorang caregiver selain harus memiliki keterampilan dan kesabaran yang tinggi, ia juga harus betah melek alias tahan tidak tidur. Apa lagi yang dijaga adalah sosok sepuh yang sudah diganjar memiliki banyak keterbatasan.
Demikian juga oma---pasien berusia 93 tahun, selain sudah tidak bisa beranjak dari tempat tidur, indera penglihatan dan pendengarannya pun sudah tidak berfungsi dengan baik.