Neuromusculoskeletal cenderung dialami oleh para lansia ketimbang orang dewasa muda. Meski ada juga ditemukan kasus Neuromusculoskeletal ini pada usia remaja dan anak-anak. Namun dalam kategori jarang.
2. Faktor Pekerjaan
Faktor ini berkenaan dengan sikap tubuh dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Semisal kegiatan yang mengharuskan kita mengerahkan kekuatan pada titik tumpu tertentu.Â
Ketika kekuatan yang diperlukan melebihi jumlah yang disanggupi oleh tubuh, hal itu bisa mengakibatkan kerusakan atau cedera otot.Â
3. Faktor Stress
Salah satu pemicu terjadinya Neuromusculoskeletal adalah stres. Stres yang diakibatkan oleh ketegangan jasmani dan rohani.
4. Faktor Keturunan
Lingkungan keluarga bisa menjadi penyumbang terbesar terjadi atau berkembangnya penyakit Neuromusculoskeletal ini.
5. Gaya Hidup
Atlet lebih berisiko mengalami gangguan Neuromusculoskeletal. Hal ini disebabkan adanya jaringan otot yang rusak akibat kelelahan. Atau mengalami trauma di suatu bagian tertentu yang disebabkan oleh gerakan tiba-tiba, kecelakaan, jatuh atau akibat benturan.
"Apa dampaknya jika Neuromusculoskeletal tidak segera ditangani dengan baik, Dokter?"