Jika sekiranya aku lupa, menutup pintu-pintu dan jendela, ketika kamu sedang tidak berada di kisaran rumah, maka ingatkanlah! Titipkan saja pesan pada wangi kembang sepatu. Tentang kewajibanku sebagai perempuanmu. Agar kutak lagi alpa menjaga harga diri, maruah, serta martabatmu.
Jika seumpama aku lupa, membubuhkan aroma cinta pada secangkir kopi yang hendak kusuguhkan di atas meja perjamuan pagi, jangan segan, ingatkanlah! Kirimkan segera sepasang burung dara atau merpati. Yang di setiap pergelangan kaki-kaki mereka tersemat secarik kertas putih berisi janji-janji. Bahwa kita tak akan pernah lelah menggembala rasa, juga hati.
Jika seandainya aku lupa, menggantungkan doa-doa pada dinding-dinding ruas rongga dada, ingatkanlah! Juga, bimbing lidah ini agar fasih melafalkan ayat-ayat suci. Agar ikhlas itu senantiasa ada, menyertai. Agar kelak di taman surga hanya aku yang kaupilih. Sebagai bidadari satu-satunya yang setia menemani.
***
Malang, 17 Februari 2020
Lilik Fatimah Azzahra
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H