"Bapak ini sedang membuat replika Lingga dan Yoni. Lingga itu batu yang menjulang, yang menggambarkan---maaf, alat vital laki-laki, dan Yoni adalah gambaran berharga milik seorang perempuan. Situs-situs semacam ini banyak ditemukan di sekitar wilayah Kota Malang. Biasanya di tepi bantaran sungai."
Saya menyimak dengan seksama apa-apa yang disampaikan oleh Pak Yose.
"Mengenai Lingga dan Yoni, situs ini bukanlah dimaksudkan untuk mengumbar alat seksualitas manusia semata. Melainkan lebih sebagai simbolis tentang awal muasal terciptanya kehidupan. Makna yang tertangkap sebenarnya adalah laki-laki sebagai lambang pekerja keras dan perempuan simbol dari kesuburan."
Kali ini saya mengangguk paham.
Perjalanan kemudian berlanjut memasuki ruangan museum yang tampak asri dan terawat.
Sembari mengamati batu-batu tersebut, dalam hati saya merasa kagum. Nenek moyang kita sungguh sangat luar biasa. Di zaman yang masih terbelakang mereka sudah mampu menciptakan karya-karya seni sedemikian rupa.Â
Terbukti dari adanya macam-macam benda terbuat dari batu-batuan seperti: lumpang untuk menumbuk padi atau rempah-rempah, tungku untuk memasak dan benda-benda unik lainnya yang dipahat sebegitu sempurna.