Pada langit yang membentangkan luas kedua tangannya, aku belajar cara terbaik untuk menghamba.Â
Langit senantiasa mencintai bumi. Tempat ia menanam hujan. Yang kelak darinya akan tumbuh bernas-bernas padi. Berwarna kuning. Siap mengenyangkan perut bocah-bocah yang kelaparan.
Pada bumi yang tak henti menengadahkan wajahnya, aku belajar cara terindah untuk menghamba.Â
Bumi senantiasa mencintai langit. Tempat ia menyemai harap. Yang darinya akan tumbuh semangat. Untuk terus bermanfaat bagi seluruh alam dan kehidupan.
Pada rinai hujan yang jatuh meluruh di pelataran, aku belajar cara terunik untuk menghamba.Â
Hujan senantiasa mencintai tanah. Tempat ia menyembunyikan diri. Dari kejaran masa lalu. Yang darinya akan terlahir jejak-jejak kenangan yang bertumbuh menjadi anak-anak rindu.
***
Malang, 05 Januari 2020
Lilik Fatimah Azzahra