"Aku hanya bisa bercerita sedikit padamu, Lionel. Aku sedang menjalani sebuah proses panjang menuju kesempurnaan. Yakni menjadi manusia seutuhnya." Jeremy menegakkan punggungnya.
"Menjadi ma-nu-sia?" Lionel berkerut kening.
"Ya. Manusia, Lionel." Jeremy tertawa. "Aku sudah menjalani proses itu berabad-abad lamanya. Dengan menghindari banyak pantangan. Di antaranya, tidak boleh terbang dan menghilang. Seperti yang biasa kaumku lakukan. Dan aku nyaris mendapatkan kesempurnaan itu. Kalau saja Nemo tidak merebut Laquita dariku."
"Kalau kau mau, sekarang kau bisa mendapatkan dia, Jeremy. Laquita."
"Tidak, Lionel. Sudah kubilang dari awal, aku telah melanggar perjanjian itu. Aku harus memulai semuanya dari nol lagi. Kau lihatlah ini," Jeremy menyingkap sedikit ujung lengan jubah yang dikenakannya. Ron melihat kulit pria bertopeng itu bentol-bentol membiru dengan sisik-sisik kasar yang mengerikan.
"Juga ini," kali ini Jeremy mengangkat sedikit topeng yang menutupi wajahnya.
Ron terperangah.Â
Dua pasang taring tersembul dari balik topeng yang tersingkap itu.
"Inilah aku yang sebenarnya, Lionel. Aku telah kembali ke wujudku semula," Jeremy menghela napas panjang.
"Itu sebabnya kau merekayasa semua ini, Tuan Vampire? Kau membuat seolah-olah Laquita mengalami kecelakaan usai mengantar kakaknya ke Wooden House."
"Benar, Lionel. Aku minta maaf. Aku terpaksa menggulingkan mobil Laquita di tepi jurang dan meletakkan gadis itu di dalamnya."