Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Aku Ingin Kau yang Pertama Kali Menyeka Air Mataku

17 Desember 2019   04:43 Diperbarui: 17 Desember 2019   04:42 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber;pinterest.com

Aku baru saja menangisi rembulan. Yang semalam bersinar tanpa cahaya. Air mataku merupa gumpalan awan. Tertahan di udara. Menunggumu. Aku ingin kau yang pertama kali mencairkannya menjadi titik-titik hujan, berwarna biru.

Aku menangisi lautan. Yang tepiannya terkikis oleh gelombang pasang. Air mataku merupa bebatuan. Cadas. Menunggumu. Aku ingin kau yang pertama kali meluluhkannya, menjadi semburat pasir berwarna merah jingga.

Aku menangisi pepohonan. Yang meranggas dengan seringai paling beringas. Air mataku menjelma butiran peluh yang menyesap di pucuk daun-daun. Meninggalkanmu. Aku ingin kau gegas berlari mengejarnya.

Aku menangisi entah apa. Sesuatu tanpa cahaya. Tanpa aroma dan tanpa warna. Juga tak berwujud. Aku ingin kau yang pertama kali menjelaskannya. Padaku. Lalu menjatuhkan satu biji jemarimu di sudut mataku. Menyeka bulir bening itu perlahan. Sembari membisikkan, "Bersamaku, kau akan baik-baik saja. Tak ada satu pun yang mesti dikhawatirkan."

***

Malang, 17 Desember 2019

Lilik Fatimah Azzahra

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun