Tapi mendadak kegembiraan itu terganggu oleh kehadiran seorang laki-laki tua berjubah putih.
"Hei, apa yang akan kau lakukan di sini?" tegur lelaki sepuh itu seraya merentangkan kedua tangan.
"Saya mau menyusul suami saya ke akhirat," Fatimah menjawab ringan.
"Kau yakin?" Â
"Yakin sekali. Mumpung suami saya meninggalnya belum terlalu lama. Semoga juga belum ada bidadari yang mencegatnya."
Lelaki sepuh itu tercengang. Ia baru menyadari bahwa perempuan di hadapannya inilah yang baru saja diceritakan oleh Firdaus saat mereka berpapasan di pintu akhirat.
"Istriku pencemburu berat!" masih terngiang keluh kesah Firdaus beberapa jam lalu.
"Jadi apa yang bisa kulakukan untukmu?" lelaki sepuh itu---yang ternyata adalah malaikat penjaga pintu menuju akhirat menawarkan diri. Firdaus mendekat. Lalu berbisik di telinga sang malaikat.
"Huup! Glek! Oh, suamiku! Tungguuuu akuuuuu...!!!"Â
Lengking suara Fatimah sontak membuyarkan lamunan si malaikat.
***