Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Antusiasme Generasi Milenial Kota Malang Terhadap Dunia Sastra

21 September 2019   12:06 Diperbarui: 21 September 2019   12:10 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto bareng peserta Fiksi Fiesta di Perpus kota. dokumen Fiksi Fiesta

Udara Jumat sore yang cerah mengantarkan saya memenuhi janji untuk mengisi acara bincang-bincang seputar dunia fiksi di Perpustakaan Umum Kota Malang. Bersama Mbak Anis Hidayatie dari Komalku Raya, kami berdua siap mengajak para peminat dan penikmat dunia literasi seputar Malang Raya untuk belajar fiksi bareng.

Acara belajar bareng ini dipandu oleh Kompasianer cantik Afif Auliya Nurani dimulai sekitar pukul 15.00 WIB usai bedah buku. Dan diikuti oleh puluhan peserta yang berasal dari seputar wilayah Kota Malang.

Lantas, siapa bilang anak muda di era milenial kurang berminat terhadap dunia sastra? Buktinya, pada perhelatan Fiksi Fiesta yang digelar di halaman Perpustakaan Umum Kota Malang tersebut, peserta terbanyak justru dari kalangan paramuda yang notabene adalah para pelajar SMP dan SMU, juga dari kalangan mahasiswa.

Para pelajar mengisi daftar hadir. Foto dok Fiksi Fiesta
Para pelajar mengisi daftar hadir. Foto dok Fiksi Fiesta

Sebagai narasumber, tentu saya merasa bangga dan terharu. Apalagi ketika momen interaksi antara narasumber dan audience berlangsung, suasana gayeng kian terasa. Saat pembawa acara meminta salah seorang peserta Fiksi Fiesta naik ke atas panggung membacakan puisi-puisi saya yang terposting di Kompasiana. Antusiasme para pelajar sangat luar biasa. Mereka rela berdiri berderet-deret, antre demi berunjuk kebolehan.

Salah seorang pelajar dari Mts. Al Huda Sawojajar Malang mendapat kesempatan pertama membawakan puisi saya yang berjudul Perempuan yang Menjual Buku Kematian. Pelajar tersebut membawakannya dengan begitu indah. Sangat menjiwai. Membuat seluruh peserta yang hadir sore itu larut dan terhanyut dalam nuansa yang mendadak begitu saja terciptakan.

Sontak tepuk tangan membahana kala si bocah menyudahi aksi pembacaan puisi di atas panggung. Dan ia pun berhak mendapatkan sebuah buku secara cuma-cuma yang disediakan oleh panitia.

Aksi salah satu pelajar saat membacakan puisi. Foto dok. Fiksi Fiesta
Aksi salah satu pelajar saat membacakan puisi. Foto dok. Fiksi Fiesta

Gagasan Membuat Tulisan Wisata dan Budaya Kota Malang Dalam Balut Bahasa Jawa

Selain momen pembacaan puisi, gelar tanya jawab dan berbagi pengalaman mendapat porsi yang seimbang. Sungguh sangat mencengangkan, di antara bocah-bocah berseragam pramuka itu, salah seorang tidak hanya aktif bertanya jawab, namun ia juga menyampaikan satu gagasan unik. yakni membuat sebuah karya tulis yang mengangkat serba-serbi wisata dan budaya Kota Malang dalam balutan Bahasa Jawa.

Para pelajar antusias bertanya dan menyampaikan gagasan. Foto dok. Fiksi Fiesta
Para pelajar antusias bertanya dan menyampaikan gagasan. Foto dok. Fiksi Fiesta

It's amazing! Sebuah gagasan yang patut mendapat perhatian serius.

Bagaimana para pemerhati budaya dan literasi di Kota Malang? Kita patut merasa bangga dan layak memberi dukungan sepenuhnya. Generasi milenial di Kota Malang ternyata amat peduli dengan budaya dan sastra Jawa. Semoga gagasan yang disampaikan oleh anak anak bangsa tersebut bisa segera terealisasikan.  

Karena harus berbagi waktu, acara bincang seputar kepenulisan puisi mesti terjeda. Tiba giliran Mbak Anis Hidayatie memberikan tips-tips menulis yang baik seputar dunia cerpen. Beliau tampak energik dan bersemangat saat menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh para peserta yang hadir. Sosoknya yang humble dan humoris membuat suasana kian bertambah hangat dan penuh keceriaan.

Saat Mbak Anis H memberikan tips-tips menulis cerpen. Foto dok.Fiksi Fiesta
Saat Mbak Anis H memberikan tips-tips menulis cerpen. Foto dok.Fiksi Fiesta

Tanpa terasa acara belajar bareng menuangkan karya fiksi sore itu sudah berlangsung sekitar dua jam. Dan tidaklah lengkap jika momen indah tersebut berlalu begitu saja tanpa menampilkan sosok misterius yang sejak pukul 12.00 WIB sudah stand by--wira-wiri di halaman Perpus Kota. Siapa lagi kalau bukan Mbah Ukik!

Akhirnya sang pesohor asal lereng Gunung Bromo tersebut didapuk naik ke atas panggung. Selain mengenalkan Kompasiana sebagai Beyond Blogging--ajang para penulis untuk menuangkan ide dan gagasan, sharing and connecting, selaku pemerhati kebudayaan dan humaniora seputar wilayah Kota Malang, Mbah Ukik juga berkenan memberikan beberapa masukan yang sangat berharga.  

Dalam paparannya yang amat singkat, Mbah Ukik mengapresiasi kegiatan literasi yang digagas oleh Perpus Kota ini. Juga memberi masukan kepada segenap penulis untuk terus giat berkarya dengan menampilkan tulisan-tulisan yang menumbuhkan semangat.

Matur nuwun Mbah.

Mbah Ukik saat didapuk memberikan masukan seputar dunia menulis. Foto dok Fiksi Fiesta
Mbah Ukik saat didapuk memberikan masukan seputar dunia menulis. Foto dok Fiksi Fiesta

Alhamdulillah. Acara gelar Fiksi Fiesta berlangsung dengan aman dan lancar. Belajar bareng, berinteraksi, berdiskusi dan hujan buku sudah dituntaskan. Namun itu bukan berarti langkah akan berhenti sampai di sini. Masih ada kegiatan lain yang menunggu untuk diwujudkan. 

Langkah para penggiat literasi di seputar wilayah Kota Malang belumlah usai. Masih banyak planing. Semisal membuat buku antologi puisi dan cerpen yang dibawahi oleh pihak Perpustakaan Umum Kota Malang, yang dimentori oleh kami berdua--saya dan Mbak Anis. Tentu saja kontributor yang dilibatkan adalah mereka--para peserta yang hadir di perhelatan Fiksi Fiesta Jumat sore itu.

Salam hangat literasi. Salam terus berkarya. Keep writing!

***

Malang 21 September 2019

Lilik Fatimah Azzahra

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun