Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

BJ Habibie, Sang Pemilik Cinta Sejati Itu Telah Pergi

12 September 2019   07:05 Diperbarui: 12 September 2019   08:42 431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak cukup berlembar-lembar kertas untuk menorehkan sejarah anak bangsa pemilik nama lengkap Bacharuddin Jusuf Habibie ini. Yang kiprahnya telah mengharumkan nama bangsa dan sumbangsihnya di bidang teknologi industri pesawat terbang telah mencengangkan mata dunia.

Siapa yang tidak mengenal sosok BJ Habibie? Putra terbaik yang pernah menjabat sebagai Presiden RI ke-3. Manusia paling jenius yang pernah ada dan satu-satunya yang dimiliki oleh Indonesia.

Rabu, 11 Sepetember 2019, masyarakat Indonesia dirundung duka. Putra terbaik itu dikabarkan telah pergi. Menunaikan panggilanNya di Rumah Sakit RSPAD Gatot Subroto, Jakarta sekitar pulul 18.00 WIB.

Airmata berlinangan nyaris membasahi seluruh penjuru pertiwi. Melepas kepergian sosok Ayah, Eyang, yang tidak akan pernah tergantikan oleh siapapun. Sosok yang memiliki kharisma luar biasa. Sosok yang setiap kali kita membicarakannya, yang terbersit hanyalah rasa kagum, rasa bangga yang membuncah karena ia adalah anugerah dari Tuhan paling berharga yang sengaja dilahirkan di bumi pertiwi bernama Indonesia.

Habibie dan Sumbangsih Pemikirannya untuk Indonesia

Mengenang BJ Habibie adalah mengenang figur kepribadian energik yang dipenuhi oleh pemikiran-pemikiran brillian.

Seperti yang pernah dilansir oleh liputan6.com, 04 Maret 2017, bertajuk 9 Pesan Kenegarawan dan Pemikiran Strategis BJ Habibie.

Dalam pesan tertulis yang berhasil dirangkum tersebut, BJ Habibie menyampaikan nasihat kebangsaan dan pemikiran strategisnya kepada pemerintahan Indonesia. Kesembilan poin yang disampaikan semua merujuk kepada upaya mensehjahterakan bangsa. Terutama generasi muda sebagai penerus cita-cita bangsa.

Pria kelahiran Parepare, Sulawesi Selatan ini meninggalkan jejak kenegarawan yang sangat berharga. Jejak yang tak akan lekang digerus waktu. Jejak yang akan senantiasa dijadikan pedoman bagi putra-putri Indonesia baik di masa kini maupun di masa yang akan datang untuk mewujudkan Indonesia maju, sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia.

Pemilik Cinta Sejati Itu Telah Bahagia Bertemu Kekasihnya

Siapa bilang cinta sejati itu sekadar omong kosong belaka? Cinta sejati itu ada! Dan Habibie telah membuktikan hal itu. 

Cintanya pada Ainun, sang istri, adalah cinta sejati yang digenggamnya erat hingga kelak mereka dipertemukan kembali. Cinta sejati itu diwujudkannya dengan menjaga keharmonisan rumah tangganya selama 40 tahun. Sepenuh cinta dan dihiasi bunga-bunga kebahagiaan.

Tak heran jika kepergian Ainun pada tahun 2010 silam merupakan pukulan terberat dalam hidup seorang pemilik cinta sejati.

Kisah cinta Habibie pada Ainun telah memberi pelajaran sangat berharga bagi kita semua. Mari kita perhatikan sejenak beberapa kalimat sederhana semacam quote yang pernah disampaikan Habibie sehubungan dengan bagaimana ia menjaga cinta dan kebahagiaan bersama Ainun.

Saya tidak bisa menjanjikan banyak hal. Tapi yang jelas, saya akan menjadi suami yang terbaik untuk Ainun.

Masa lalu saya adalah milik saya, masa lalu kamu adalah milik kamu. Tapi masa depan adalah milik kita.

Tak perlu seseorang yang sempurna. Cukup temukan orang yang selalu membuatmu bahagia dan membuatmu berarti lebih dari siapa pun.

Antara saya dan Ainun, adalah dua raga namun dalam satu jiwa

Walaupun raga telah terpisahkan oleh kematian, namun cinta sejati tetap akan tersimpan secara abadi di relung hati.

Pagi ini langit menggelayut mendung. Seolah ikut berduka atas berpulangnya sang pemilik cinta sejati itu. Namun nun jauh di sana, di antara rerimbun pucuk daun cemara, bunga-bunga perdu berayun gemulai tertiup angin. Mengantar kepergian sang kekasih yang bahagia karena akhirnya ia dipertemukan kembali dengan kekasih sejatinya.

Manakala hati, menggeliat mengusik kenangan
Mengulang kenangan saat cinta menemui cinta

Suara sang malam dan siang seakan berlagu
dapat aku dengar rindumu memanggil namaku

Saat kutak lagi di sisimu
kutunggu kau di keabadian

Aku tak pernah pergi selalu ada di hatimu
Kau tak pernah jauh selalu ada di dalam hatiku
Sukmaku berteriak menegaskan kucinta padamu
Terima kasih pada maha cinta yang menyatukan kita

Saat kutak lagi di sisimu
kutunggu kau di keabadian...

Lamat-lamat penggalan lagu Cinta Sejati itu kembali mengalun menyentuh hati.

Sumber:brillio.net
Sumber:brillio.net
Selamat jalan duhai Ayah, Eyang dan pemilik cinta sejati. Tersenyumlah, karena Tuhan telah mempertemukanmu kembali dengan kekasih yang setia menunggumu di pintu keabadian.

***

Malang, 12 September 2019

Lilik Fatimah Azzahra

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun