Saat ngobrol, seorang teman mengeluhkan perihal suaminya yang setiap tidur selalu mengeluarkan bunyi berisik alias mendengkur. Dengkurannya keras sekali sehingga membuat teman saya itu merasa 'agak' terganggu.
Ia sengaja mengatakan 'agak', karena memang ia sangat menyayangi suaminya itu dan ingin selalu mendampinginya selama tidur. Jadi ia menguatkan diri meski dengkuran suaminya malah membuatnya kehilangan banyak waktu istirahat.
Apa Penyebab Timbulnya Bunyi Dengkur?
Mendengkur bisa terjadi karena saluran udara pada pernapasan mengalami penyempitan. Saluran udara yang menyempit ini akan menghambat jalur yang menghubungkan mulut, hidung dan paru-paru. Sebab seperti otot-otot lainnya, ketika tidur otot di tenggorokan dan lidah juga akan mengendur. Lidah akan terdorong ke belakang dan ruang tenggorokan akan menjadi sempit. Penyempitan inilah yang membuat dinding tenggorokan bergetar dan menimbulkan suara dengkur.
Mengapa Pria Lebih Sering Mendengkur daripada Perempuan?
Seperti yang pernah dilansir oleh American Academy of Sleep Medicine, bahwa pria lebih sering tidur mendengkur daripada perempuan. Pria menduduki angka 40 persen. Sedang perempuan hanya 24 persen. Mengapa demikian? Hai ini disebabkan oleh 2 faktor:
1. Kondisi Anatomi Tubuh Pria
Pria memiliki kotak suara (laring) lebih rendah dibanding perempuan. Dan ini membuat ruang terbuka lebih besar di area pernapasan. Ruang terbuka tersebut memicu jalan pernapasan jadi lebih sempit.
Selain itu pita suara juga bisa berpengaruh menimbulkan bunyi dengkur. Pita suara pria lebih hidup, lebih dalam dan lebih berat daripada pita suara yang dimiliki perempuan. Hal ini menimbulkan getaran yang kuat pada tenggorokan saat seorang pria dalam keadaan tidur.
Faktor anatomi tubuh lainnya yang berpengaruh adalah bentuk rahang. Bentuk rahang pria lebih besar dan menonjol berpotensi menimbulkan dengkur saat pria tersebut tidur.
2. Pola Gaya Hidup
-Perokok Berat
Kebiasaan pria merokok menjadi salah satu  terjadinya kebiasaan tidur mendengkur. Asap rokok membuat iritasi jaringan di saluran pernapasan yang memicu peningkatan produktivitas lendir. Peningkatan ini membuat saluran pernapasan terganggu dan menyempit.
-Mengonsumsi Obat Penenang
Obat-obatan yang sifatnya menenangkan akan mengendurkan dan menyempitkan saluran pernapasan.
-Obesitas
Kondisi kegemukan atau obesitas seseorang merupakan salah satu pemicu munculnya kebiasaan mendengkur. Ketebalan leher orang yang mengalami kegemukan memberi tekanan lebih pada saluran pernapasan mereka.
-Lansia
Faktor usia berpengaruh juga pada kelenturan otot-otot di saluran pernapasan. Semakin menuju usia lanjut, maka semakin rentan seseorang mengalami kebiasaan mendengkur pada saat ia tidur.
-Kondisi Kesehatan
Gangguan pernapasan yang disebabkan oleh Flu atau polip di hidung, bisa juga menjadi pemicu terjadinya tidur mendengkur.
-Posisi Tidur
Jika kebetulan pasangan Anda sering mendengkur di saat tidur, usahakan ia tidak tidur dalam posisi terlentang. Posisi tidur terlentang mendorong lidah masuk ke rongga tenggorokan. Posisi tidur miring sangat dianjurkan untuk membantu mengurangi timbulnya bunyi dengkur.
Dan sekiranya segala upaya tidak juga membuahkan hasil, tak ada salahnya berkonsultasi dengan dokter.
***
Malang, 13 Juni 2019
Lilik Fatimah Azzahra
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H