Allahu akbar, allahu akbar, allahu akbar. Lailaha ila allahu akbar. Allahu akbar walilla ilham.
Gema takbir berkumandang di seantero penjuru dunia. Menyongsong dan mengelu-elukan datangnya hari kemenangan. Hari yang ditunggu-tunggu oleh segenap umat muslim.Â
Sejak jelang sholat subuh, seluruh keluarga sudah sibuk berdandan. Bersiap-siap menuju masjid atau tanah lapang terdekat untuk melaksanakan sholat Idul Fitri secara berjamaah.
Sesudahnya, momen indah yang ditunggu-tunggu di setiap usai melaksanakan sholat Idul Fitri, yang sudah menjadi tradisi masyarakat kita adalah saling bermaafan. Suami istri berpelukan, melupakan kesalahan-kesalahan yang telah lalu. Anak-anak sungkem di hadapan kedua orang tua memohon maaf atas segala khilaf dan salah.
Tradisi saling bermaafan ini sudah ada sejak zaman para Nabi. Di mana setiap kali bertamu atau bertamu para sahabat, satu di antara yang lain saling berjabat tangan. Hal ini untuk mengekspresikan bahwa mereka senantiasa menjaga kerukunan umat dan mempererat tali persaudaraan.
Di Indonesia sendiri, tradisi saling memaafkan di setiap hari Raya Idul Fitri merupakan momen yang wajib ada. Momen yang tidak saja membawa suasana menyenangkan melainkan juga mengharukan.Â
Saya nyaris di setiap lebaran sembari bersimpuh di hadapan Ibunda, selalu tidak bisa menahan airmata. Dan hal ini menular kepada saudara-saudara yang lain, yang menyaksika menjadi ikut-ikutan berlinang airmata.
Ada doa yang berhamburan mengiringi kata maaf yang diucapkan di hari nan fitri ini. Berharap leburlah segala dosa dan terlahir kembali menjadi manusia yang fitrah.
Usai mendahulukan orang tua sebagai tempat bertumpu memohon doa dan menguntai maaf, selanjutnya kaki akan ringan melangkah menuju rumah sanak saudara. Momen ini tak kalah serunya. Beramai-ramai mendatangi saudara yang dituakan. Saling berjabat tangan dengan handai taulan. Mengumbar kata maaf kemudian bercengkrama dengan perasaan lega dan penuh rasa syukur.
Tidak hanya berhenti sampai pada sanak kerabat saja. Para sahabat, teman-teman, tetangga kanan kiri, semua berduyun-duyun menyampaikan kata maaf. Seperti halnya saya, perkenankan di hari yang fitri ini mengucapkan Miinal aidin wal faidzin. Mohon maaf lahir dan batin. Selamat merayakan Idul Fitri 1440 H. Selamat menyongsong hari kemenangan.