Alhamdulillah. Puasa Ramadan sudah setengah perjalanan kita lewati. Semoga ibadahnya tetap bersemangat, ya.
Rutinitas bulan Ramadan yang diawali dari semenjak sahur hingga jelang berbuka, tentu memiliki jeda waktu yang bisa diisi dengan kegiatan bermanfaat. Kita bisa menyalurkan hobi dan kesenangan di sela-sela waktu luang yang tersisa. Dan waktu senggang yang paling memungkinkan itu adalah menjelang saat berbuka.
Usai menyiapkan masakan untuk berbuka puasa, kira-kira apa ya, yang bisa dikerjakan? Macam-macam. Masing-masing orang mempunyai hobi atau kesukaan sendiri-sendiri. Ada yang hobi berkebun, jalan-jalan, olahraga, atau menonton televisi.Â
Kalau saya sih, usai memasak untuk persiapan buka dan menjalankan sholat Ashar biasanya duduk manis di dalam kamar menyalurkan hobi menulis dan membaca saya.
Menulis sudah menjadi pilihan hobi saya. Dengan menulis saya merasa enjoy dan excited! Dengan menulis waktu berlalu tanpa terasa. Dan di bulan Ramadan hobi menulis menjadi lebih tergiatkan. Apalagi kalau bukan karena ada tantangan menulis bertabur banyak hadiah dari Kompasiana. Tentu saja saya tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan baik ini. Selain ikut berpartisipasi meramaikan juga melatih diri untuk berdisiplin, karena setiap hari wajib mem-posting satu artikel dengan tema yang berbeda-beda.
Tapi seandainya tidak ada tantangan menulis dari Kompasiana pun, saya tetap mengerjakan hobi menulis. Saya memang sudah berkomitmen dan menargetkan sehari paling tidak harus ada satu tulisan yang dihasilkan. Apakah itu dalam bentuk cerpen atau puisi.
Menulis dan membaca adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Keduanya terangkum dalam satu paket. Saling melengkapi. Saling menunjang. Dan bagi saya melakukan dua kegiatan ini sama-sama menyenangkan. Usai menulis, saya sempatkan membaca. Membaca apa saja. Buku-buku baru atau buku-buku lama. Baik secara on line maupun off line. Atau yang lebih utama saya memilih membaca sesuai dengan nuansa religi Ramadan yakni membaca dan menyimak terjemahan ayat suci Al Quran.
Subhanallah. Membaca terjemahan yang terkandung di dalam setiap ayat-ayat suci Al Quran, saya sungguh sangat terpukau. Maknanya begitu dalam dan syairnya begitu indah menawan.
Seperti terjemahan di dalam surat Al Mulk (Kerajaan Allah). Surat ini adalah surat favorit saya.Â
Berikut saya petik kutipan terjemahannya, ya. Â Al Mulk ayat 1-3.
Sesuai hadist yang disampaikan Rasulullah Saw, "Siapa yang membaca satu huruf dari Al Quran maka baginya satu kebaikan dilipatkan menjadi 10 kebaikan. Semisalnya aku tidak mengatakan "alif lam mim" dalam satu huruf, akan tetapi Alif satu huruf, Laam satu huruf dan Miim satu huruf." ( HR. Tirmidzi no. 6469)
***
Malang, 20 Mei 2019
Lilik Fatimah Azzahra
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H