Entah sejak kapan aku begini arogan. Menginginkan kamu hanya mencintai aku saja.Â
Mungkin sejak hujan masih perawan. Belum terjamah tangan-tangan para pujangga yang kesepian. Atau mungkin sejak matahari masih berbentuk lampu pijar. Yang cahayanya hanya mampu menerangi pojok dapur dan sudut ruang kamar.
Entah mengapa aku menjadi sebegini serakah. Berharap kamu hanya menjadi milikku saja.
Barangkali karena aku terlalu takut senja tetiba datang merebut, menyembunyikanmu di balik senyumnya yang lembut berselimut kabut. Atau bisa jadi aku terlampau khawatir pada rembulan yang diam-diam mengajakmu bercumbu di sepanjang malam tanpa jeda tanpa akhir.
Lantas, apakah menurutmu aku ini berlebihan? Jika menginginkan dunia ini jatuh dalam genggaman. Hanya kita berdua berkuasa menghuninya. Biar saja orang-orang yang terlanjur ada, mereka pindah. Mengungsi sejauh-jauhnya ke Benua Antartika atau ke negeri antah berantah.
***
Malang, 20 Mei 2019
Lilik Fatimah Azzahra
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H