Atas nama cinta aku meletakkan hatiku di antara setumpukan buku-buku. Sewaktu-waktu jika kau lelah dan berkeinginan membacanya, bukalah! Akan kautemukan samsaranya beragam rasa yang terhelat pada lembar halaman pertama hingga halaman paling akhir di ujung kisah.
Atas nama cinta aku menyematkan harapanku pada kuntum-kuntum melati yang baru tumbuh. Agar saat membuka jendela kau bisa menghidu aromanya sepuas hatimu. Tentu saja itu akan membuatmu merasa, seolah-olah aku selalu ada. Bersamamu. Melewati pagimu yang kadang biru, kadang kelabu, kadang beku dan kadang lebam meruam tak menentu.
Atas nama cinta aku menitipkan senyumku pada bintang-bintang yang berserakan di beranda malam. Di kala kau kesepian, cobalah menengadah, jangan segan! Semoga kautemukan rasa hangat paling nyaman seperti yang selama ini kauinginkan. Dan aku berjanji tak akan pernah bosan. Menerangi hatimu. Menjadi lentera jalanmu. Menggantikan cahaya rembulan yang kaupinjam dari langit yang enggan melepaskan jubahnya yang berwarna biru nilam.
***
Malang, 04 Mei 2019
Lilik Fatimah Azzahra
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H