Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Anda Penulis? Waspadai Sindrom Piriformis!

11 April 2019   17:06 Diperbarui: 21 April 2021   17:10 7171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Sindrom Piriformis (Sumber: harianpijar.com)

Satu bulan belakangan, saya merasakan ada sesuatu yang mencurigakan pada tubuh saya. Setiap kali duduk saya merasa sakit yang luar biasa pada--maaf, daerah bokong. Serasa ada yang menekan. Nyeri banget. Seperti ditusuk-tusuk jarum.

Tentu saja hal ini membuat saya merasa sangat tidak nyaman. Apalagi mengingat pekerjaan saya dituntut lebih banyak duduk. Saya memberi les Bimbel dengan posisi duduk. Menulis pun demikian.

Awalnya saya menganggap apa yang saya alami bukanlah hal yang serius. Tapi setelah rasa nyeri menjalar--tidak lagi hanya di sekitar bokong--tapi sudah merambah ke bagian paha dan betis, barulah saya sadar. Sesegera mungkin kondisi ini harus dicari solusinya.

Pergi ke dokter?

Kali ini saya menahan diri untuk tidak terburu berkunjung ke Rumah Sakit. Sebab saya paham apa yang bakal dokter sarankan. Diminta rontgen, itu pasti. Diberi obat pereda nyeri, itu tentu.

Alhasil saya mencoba browsing-browsing seputar rasa nyeri yang menyerang bagian belakang tubuh saya ini. Dan, alhamdulillah. Saya pun berhasil mendapat pencerahan sekaligus solusi penanganannya.

Apa Itu Sindrom Piriformis?

Sindrom Piriformis adalah keadaan di mana otot Piriformis menekan saraf sciatic, yaitu saraf terbesar yang membentang dari punggung bagian bawah hingga ke area tungkai kaki. 

Otot Piriformis terletak di bagian bokong, memanjang hingga tulang paha. Otot Piriformis merupakan otot yang sangat penting karena bertugas membantu menyeimbangkan tubuh bagian bawah. Semisal saat kita berjalan atau ketika sedang mengangkat beban.

Bagian tubuh manusia. | Sumber: umarastore.com
Bagian tubuh manusia. | Sumber: umarastore.com
Lantas siapa saja yang rentan terserang Sindrom Piriformis ini?

Para pengemudi kendaraan besar, olahragawan seperti petenis, pemain ski, pesepeda, pekerja kantoran yang lebih banyak duduk di belakang meja, dan tentunya--para penulis, memiliki risiko terserang sindrom ini.

Rasa sakit yang dialami penderta Sindrom Piriformis biasanya menyebar dari daerah pinggul hingga ke tungkai bagian bawah. Dan keadaan ini semakin memburuk ketika penderita melakukan kegiatan berjalan atau posisi sedang berjongkok.

Tanda lain yang dirasakan namun tidak disadari oleh penderita Sindrom Piriformis adalah rasa sakit saat buang air, beranjak dari duduk, sakit di area organ kelamin, nyeri saat menggerakkan paha atau sakit bokong saat melakukan posisi duduk. 

Gerakan Yoga Sebagai Alternatif untuk Meringankan Sindrom Piriformis

Setelah menemukan penjelasan mengenai apa itu Sindrom Piriformis, saya lanjut dengan pencarian upaya pencegahan dan penyembuhannya. Dan, alhamdulillah lagi. Saya menemukan cara efektif yang mudah dilakukan oleh siapa saja tanpa batasan usia. Yoga! Dan hasilnya, wow! Sungguh sangat mencengangkan! Dalam waktu satu minggu melakukan cara ini, rasa sakit yang saya alami sangat banyak berkurang.

Enam Pose Yoga Teratur Membuat Sindrom Piriformis Kabur!

Saya akui, selama ini saya tergolong mahluk paling malas berolahraga. Dan itulah salah satu kesalahan fatal dalam hidup saya. Saya lupa bahwa terlalu asyik menulis berjam-jam dengan posisi monoton---apalagi ini saya lakukan selama bertahun-tahun, bisa berpengaruh pada tertekannya saraf sciatic.

Beruntung sekali saya berhasil menemukan solusi untuk mengatasi kondisi rawan tersebut. Dan inilah gerakan Yoga yang sepintas tampak seperti sedang berpose cantik, namun sebenarnya sangat bermanfaat bagi peregangan otot Piriformis.

1. Pose Cobra

Pose ini bisa dilakukan oleh para pemula seperti saya. Gerakannya tidak terlalu sulir. Kita cukup melakukan pemanasan beberapa detik, kemudian mulai tengkurap selayak ular cobra dengan kepala dan dan dada terangkat.

Pose ini berguna mengembalikan posisi tulang pinggul yang bergeser kembali ke keadaan semula. Pada hari pertama kita bisa mengawali gerakan dengan hitungan sampai sepuluh. Kita sesuaikan dengan kemampuan kita. Baru pada hari berikutnya durasi hitungan bisa kita tambah.

Pose Cobra (Sumber: netz.id)
Pose Cobra (Sumber: netz.id)
2. Pose Menekuk Satu Kaki

Dari posisi cobra, kita tarik satu kaki ke depan dan tekuk tepat di bawah dada. Lakukan gerakan ini sampai hitungan kesepuluh. Jika sudah, kembalikan kaki ke posisi semula. Ganti dengan satu kaki lainnya dengan gerakan dan hitungan yang sama. Manfaat gerakan ini melenturkan otot paha dan selangkangan.

Pose Cobra (Sumber: netz.id)
Pose Cobra (Sumber: netz.id)
3. Pose Menungging

Pose ini berguna untuk meregangkan otot-otot bagian kaki bawah dan punggung. Lakukan dengan sepuluh kali hitungan.

Pose Menungging (Sumber: Youtube SehatSexy & Fit)
Pose Menungging (Sumber: Youtube SehatSexy & Fit)
4. Pose Cantik Ala Model

Setelah pose ke-3, angkat badan hingga posisi duduk. Satu kaki tetap tertekuk. Kedua tangan berada di pinggang. Pandangan mata dan kepala terangkat ke atas. Durasi hitungan sekitar 30 detik.

Ulangi untuk kaki sebelah satunya.

Eit, jangan lupa tersenyum.

Klik!

Dalam posisi cantik ini usahakan style kita nggak kalah keren dengan para pemodel terkenal, ya!

Manfaatnya? Peregangan otot pinggul, paha dan betis.

Pose cantik ala model (Sumber: female.com)
Pose cantik ala model (Sumber: female.com)
5. Pose Memeluk Satu Kaki

Usai melakukan pose ala model, kita lanjut ke pose memeluk satu kaki. Caranya?

Salah satu kaki yang terjulur tadi, kita tarik perlahan ke depan. Kita silangkan hingga nyaris menyentuh dada. Peluk satu kaki itu kuat-kuat. Semakin dekat dengan dada, semakin bagus untuk peregangan otot di sekitar area bokong.  

Ulangi untuk kaki yang satunya lagi. Dengan hitungan atau durasi waktu yang sama.

Pose Menekuk Satu Kaki (Foto:Dokumentasi pribadi)
Pose Menekuk Satu Kaki (Foto:Dokumentasi pribadi)
6. Pose Duduk Nyinden

Pose ini adalah pose penutup, yakni pendinginan atau penenangan. Kedua kaki bersimpuh. Saat ini kita bisa memejamkan mata. Menghirup udara segar dan mengeluarkannya perlahan-lahan. Lakukan berulang kali hingga fisik dan pikiran kita menjadi rileks.

Pose Duduk Nyinden (Dokumentasi pribadi)
Pose Duduk Nyinden (Dokumentasi pribadi)
Itulah 6 gerakan Yoga yang sangat bermanfaat bagi peregangan otot Piriformis.

Wah, ternyata menuju sehat itu simple dan mudah, ya. Tergantung pada niat dan kemauan. Next, nggak ada ruginya mulai sekarang kita sisihkan waktu sejenak untuk berolahraga. Apalagi jika pekerjaan kita adalah menulis. Tentu ogah bukan, disinggahi Sindrom Piriformis?

Salam Sehat!

***

Malang, 11 April 2019
Lilik Fatimah Azzahra

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun