Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Menguliti Sepi

1 Maret 2019   21:53 Diperbarui: 1 Maret 2019   23:34 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku baru saja menangkap sepi yang berkeliaran di sudut-sudut ruang hati. Aku benci! Sebab sepi telah menjadikanku ibu suri yang kejam tak berperi.

Aku baru saja menguliti sepi. Dengan belati yang tercipta dari pecahan bongkah airmata. Kutikam sepi berkali-kali! Tapi bukan sepi yang terajam. Melainkan hatiku sendiri yang luluh lantak tertikam.

Aku baru saja memenjarakan sepi. Di dalam kotak pandora yang rapat terkunci. Aku tak peduli! Meski pada akhirnya bukan sepi yang terbujur kaku. Melainkan jiwaku. Yang terbelenggu ragu dan tak tahu mesti kemana harus melanjutkan langkah demi mencari jejak-jejak kesejatian cinta.

Aku baru saja melarung sepi. Ke tengah samudera luas tak bertepi. Kuharap kali ini. Sepi tak lagi keberatan membiarkanku terkapar sendirian.

***

Malang, 01 Maret 2019

Lilik Fatimah Azzahra

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun