Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Rindu yang Melarikan Diri

14 Januari 2019   18:57 Diperbarui: 14 Januari 2019   19:05 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rindu di hatiku baru saja melarikan diri. Berlari sekencang-kencangnya menuju sebuah huma. Di mana seorang lelana tengah duduk merenung menyumpahi senja.

Rinduku kelelahan. Ia tersuruk di atas pangkuan. Lelana seketika menghentikan umpatan. Diraihnya kepala rindu. Diusapnya ubun-ubunnya perlahan.

Apa yang kauhindari? Berlari jauh hingga tersesat di sini. Ini huma pesakitan. Tempat para lelana dijangkiti penyakit kesepian.

Rindu tidak menyahut. Matanya kian rapat terkatup. Ia sangat lelah. Di pangkuan lelana, rindu ingin sejenak merebah.

Malam ini saat hendak beranjak tidur. Aku sibuk mencari-cari rindu yang telah kabur. Di bawah kasur, di kolong tempat tidur. Juga di antara bara api tungku dapur.

***

Malang, 14 Januari 2019

Lilik Fatimah Azzahra

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun