Aku tak bisa mengejarmu. Yang  berlari secepat Cheetah mengejar pemburu. Di belakangmu langkahku lintang pukang. Serupa kecomang yang kehilangan rumah cangkang.
Kamu semakin jauh. Memburaikan kalimat puitis jutaan ribu. Aku semakin tertinggal olehmu. Di buritanmu, aku masih sibuk mengeja dan mencari tahu. Apa arti dan makna dari kata rinduÂ
Kamu sekarang di mana? Apakah sedang berselancar di atas samudera? Atau tengah menjilid kata-kata. Menjadi buku yang tebalnya tiada terkira.
Aku berada di mana? Apakah masih meringkuk di dalam goa? Seraya bertanya-tanya. Sebenarnya rindu itu apa. Dan mengapa ia mesti ada.
Kamu sudah menerbitkan puluhan buku. Sementara aku masih belum juga usai mengeja rindu.
***
Malang, 11 Januari 2019
Lilik Fatimah Azzahra
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H