Anda seorang penulis? Dan sedang mengalami gangguan Writer's Block? Jangan cemas. Setiap penulis pernah mengalami hal ini. Termasuk penulis dunia sekalipun!
Writer's Block adalah suatu keadaan di mana seorang penulis mengalami kebuntuan di tengah jalan, kesulitan menemukan atau mengembangkan ide, kehilangan inspirasi serta motivasi, kehabisan ilham, dilanda kebosanan atau gejala lainnya yang mengganggu jalannya proses kreatif dan produktifitas dalam kegiatan tulis menulis.
Sejauh ini Writer's Block memang bukanlah sebuah gangguan mental atau gangguan kejiwaan yang serius, namun hal ini jika dibiarkan berlarut-larut tentu akan menimbulkan perasaan yang tidak nyaman. Penulis akan benar-benar kehilangan motivasi yang akhirnya membuat langkahnya mandek, berhenti total di tengah jalan sebelum berhasil merampungkan sebuah karya yang tengah dikerjakannya.
Bagaimana tidak. Ketika Writer's Block menghampiri, biasanya penulis tidak tahu apa yang mesti dilakukan. Mereka kehilangan kreativitas. Duduk termenung berlama-lama di depan laptop tanpa menghasilkan karya apa-apa, hanya mempermainkan jari-jari di atas keyboard.Â
Sungguh ini suatu pekerjaan yang amat menjengkelkan. Jikalau pada akhirnya menghasilkan satu dua coretan, tapi setiap kali hendak melanjutkan coretan itu, mendadak muncul perasaan boring. Ide yang sudah tertangkap tangan tiba-tiba raib, terbang melayang entah kemana.
Menurut beberapa pakar, gangguan Writer's Block ini bisa disebabkan oleh 2 faktor, yakni faktor internal dan eksternal.
Faktor internal meliputi :
-mulai kehilangan motivasi menulis, selalu merasa ragu ketika hendak melanjutkan tulisannya (takut tulisannya jelek dsb), mulai hilang kepercayaan diri, terlalu perfeksionis/ambisius, dan tidak lagi bisa menikmati kegiatan menulis yang ditekuninya.
Sedang factor eksternal biasanya lebih mengarah kepada kelelahan fisik akibat terus menerus melakukan kegiatan menulis.
Lantas upaya apa yang bisa dilakukan oleh seorang penulis agar terlepas dari gangguan Writer's Block ini?
Ada banyak cara yang bisa kita lakukan. Di antaranya:
-Menulislah Sebebas-bebasnya (Freewriting)
Cara ini bisa dilakukan saat kebuntuntuan menulis datang melanda. Tulislah apa saja. Tinggalkan sejenak apa yang selama ini menjadi passion Anda. Jika Anda penulis fiksi, cobalah untuk merambah ke non fiksi. Atau hal lain yang mampu menghilangkan rasa kejenuhan.
-Membuat Kerangka Karangan
Outline, atau coretan sederhana akan sangat membantu kita untuk melancarkan kembali kemampatan dalam menulis. Pecahan-pecahan yang disusun dalam bentuk kerangka akan memudahkan untuk mengembangkan ide yang berantakan.
-Membaca
Ini cara paling ampuh untuk mengusir Writer's Block. Membaca. Selingi kegiatan menulis Anda dengan membaca. Membaca apa saja sebanyak-banyaknya, yang sekiranya menyenangkan dan menarik minat Anda. Dan Anda akan menemukan keajaiban dari kegiatan membaca saat kembali ke dunia menulis Anda.
-Menonton Film atau Berita
Menonton film atau berita-berita akan mengembalikan kesegaran pikiran Anda yang mengalami kebuntuan. Dan percayalah, dari menonton apa pun itu, jika Anda jeli maka Anda akan menemukan banyak ide dan inspirasi.
-Istirahat yang Cukup
Seorang penulis pun membutuhkan istirahat yang cukup. Memforsir tenaga secara berlebihan bisa berakibat buruk terhadap kesehatan Anda.
-Ciptakan Suasana yang Menyenangkan
Setiap penulis memiliki cara-cara tersendiri bagaimana menciptakan suasana yang menyenangkan untuk tetap menjaga konsisten dan kreativitas dalam menulis. Sebab bagaimanapun juga menulis adalah kegiatan yang membutuhkan konsentrasi dan ketenangan.
Sekarang, sebagai selingan, yuk, kita intip sejenak cara-cara unik yang dilakukan oleh beberapa penulis dunia saat mereka mengalami gangguan Writer's Block. Siapa tahu kita terinspirasi untuk ikut melakukannya.
Edgar Allan Poe (1809-1849)
Penulis asal Amerika ini setiap kali menulis, ia selalu membiarkan kucing kesayangan---Catterina bertengger di atas pundaknya. Poe menganggap Catt adalah juragan yang selalu dan sedang mengawasinya. Dengan beranggapan seperti itu, Poe akan bersungguh-sungguh menyelesaikan tulisan-tulisannya tepat waktu.
Collette (1873-1954)
Novelis luar biasa dari Prancis ini tak jauh berbeda dari Poe. Ia juga seorang penyayang binatang. Bedanya Colette sebelum menulis akan melakukan ritual khusus, yakni: dia baru akan mulai menulis setelah menemukan kutu-kutu pada tubuh anjing peliharaannya.
Agatha Christie (1890-1976)
Siapa yang tidak mengenal penulis dunia yang satu ini, yang namanya tak lekang digerus zaman?Â
Nah, keunikan Christie untuk tetap menjaga konsistensinya dalam menulis adalah---ia menganggap kamar mandi adalah satu-satunya kantor utamanya yang paling nyaman dan menyenangkan. Christie merasa sangat betah berendam berlama-lama di dalam bathup sembari menggigiti apel untuk menemukan plot cerita yang sangat rumit.
Alexandre Dumas (1802-1870)
Dumas adalah penulis asal Prancis yang sangat produktif. Ia telah menghasilkan sebanyak 300 karya sepanjang hidupnya. Dumas pernah memotivasi dirinya sendiri dengan cara memberi tantangan yakni menyelesaikan novel dalam waktu hanya 3 hari. Dan ia mampu melakukannya!Â
Dumas juga memiliki kebiasaan unik untuk memicu kreativitas. Ia menulis pada kertas yang berbeda untuk setiap karyanya yang berbeda. Semisal, puisi ditulisnya di atas kertas kuning, artikel pada kertas warna pink dan novel di atas lembar kertas berwarna biru.
Victor Hugo (1802-1885)
Sama halnya dengan Dumas, Hugo, penulis yang juga berasal dari Prancis ini memiliki cara tersendiri demi merangsang adrenalinnya dalam menulis. Dengan cara yang cukup ekstrim, yakni mengurung diri di dalam kamar. Lalu menyimpan seluruh pakaiannya di dalam lemari dan menguncinya rapat-rapat. Yup, Hugo menulis dalam keadaan telanjang!
Demosthenes (384-322 SM)
Lain Dumas lain pula Demos. Penulis andal yang dimiliki oleh Yunani ini menerapkan cara unik dengan mencukur separuh sisi rambutnya setiap kali ia mengawali menulis. Dan akan mencukur habis satu sisinya lagi jika tulisannya sudah rampung.
Sebenarnya masih banyak keanehan dan keunikan yang dilakukan oleh para penulis dunia lainnya dalam upaya menghindari Writer's Block ini. Yang jika diambil saripatinya---apapun yang terjadi, tetaplah menulis! Dengan cara-caramu sendiri yang menurutmu menyenangkan.
Bagaimana? Apakah saat ini Anda masih atau sedang mengalami Writer's Block? Kebetulan saya juga iya. Itulah sebab saya iseng mengintip cara-cara unik para penulis dunia, sekadar untuk menggerakkan kembali jari-jari dan pikiran saya yang sempat ingin mutung menulis.
***
Malang, 05 Desember 2018
Lilik Fatimah Azzahra
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H