Braaak!
Aku membanting pintu keras-keras.
Sebentar kemudian di atas ranjang terdengar suara rintihan. Lalu erangan.Â
Jika kau mengira laki-laki tua itu merintih dan mengerang karena sedang menikmati tubuhku, kau salah.
Laki-laki itu mengerang, kemudian mengejang, sebab ia tengah menjalani fase bernama kematian. Â
Ya, ia mati.Â
Laki-laki mati!
Ia terkapar sebelum sempat melakukan apa-apa terhadapku.
Bersambung...
***
Malang, 27 November 2018
Lilik Fatimah Azzahra
#Cerpen ini lanjutan dari:
-Cintai Dia untukku
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!