Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | "Get Solution!"

19 November 2018   23:03 Diperbarui: 30 Desember 2018   03:26 1229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Politik di negara kita ini semakin hari semakin menggelikan!" suara Tuan Lukman memecah kesunyian. Mengagetkan penumpang bus yang sedang lelap-lelap ayam. Termasuk aku.

Pak Her--sang sopir, hanya melirik sekilas lewat kaca spion.

"Ada apa gerangan dengan Indonesia?" Mister Fred, satu-satunya penumpang berkebangsaan asing mengerjap-ngerjapkan mata, menoleh ke arah Tuan Lukman. Aksennya yang kagok terdengar lucu di telingaku.

Tak ada sahutan. Tuan Lukman tenggelam dalam ponselnya kembali. Hal itu membuat Mister Fred memilih mencairkan suasana dengan melantunkan penggalan terakhir lagu Indonesia Raya.

"Hiduplah Indonesia Raya..."

Aku bertepuk tangan. Memberi apresiasi kepada pria bule yang amat fasih berbahasa Indonesia itu. Dan tampaknya ia begitu bangga bisa menjadi bagian dari tour wisata hutan konservasi yang baru saja kita sudahi.

Brruummm...bruuummm...

Bus mendadak tersendat dan terbatuk-batuk. Dan yang pertama kali berseru panik adalah Kanaya.

"Oh, tidak! Kita akan terkurung selamanya di hutan yang angker ini!" Kanaya merapatkan tubuhnya ke arah Anggi. Anggi yang baru saja mendusin, mengucek-ngucek kedua matanya. Mengintip keadaan di luar melalui jendela bus yang tirainya dibiarkan terbuka. 

"Waah, senja yang sangat keren!" Anggi meraba saku jaketnya. Mengeluarkan ponsel, lalu membidik beberapa gambar dari sudut pandang yang berbeda. "Lumayan, bisa menambah koleksi foto di IG."

Jleduuukkk!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun